Friday 6 November 2015

statistik Ksus AIDS


                                       Laporan Terakhir Kemenkes Tentang  HIV-AIDS



Berikut adalah Laporan Kasus HIV-AIDS di Indonesia sampai dengan September 2014, yang diterima dari Ditjen PP & PL, berdasarkan surat Direktur Jenderal P2PL, dr. H.M. Subuh tertanggal 17 Oktober 2014:
Bersama ini kami sampaikan laporan perkembangan HIV-AIDS di Indonesia, Triwulan III Tahun 2014. Data HIV-AIDS Triwulan III 2014 yang disajikan adalah bersumber dari Sistem Informasi HIV-AIDS & IMS (SIHA). Sejak periode Juli-September 2012 terjadi perubahan dan perkembangan data dalam laporan pasca Kegiatan Validasi dan Harmonisasi Data bersama seluruh provinsi di Indonesia bulan Mei 2012. Hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas laporan. Laporan tahun 2012 dan sebelumnya adalah benar-benar kasus ditemukan pada tahun yang bersangkutan.
Laporan perkembangan HIV-AIDS di Indonesia Triwulan III Tahun 2014 sebagai berikut:
  1. Situasi Masalah HIV-AIDS Triwulan II (Juli-September) Tahun 2014
    1. HIV
      1. Dari bulan Juli sampai dengan September 2014 jumlah infeksi HIV yang baru dilaporkan sebanyak 7.335 kasus.
      2. Persentase infeksi HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun (69,1%), diikuti kelompok umur 20-24 tahun (17,2%), dan kelompok umur >= 50 tahun (5,5%).
      3. Rasio HIV antara laki-laki dan perempuan adalah 1:1.
      4. Persentase faktor risiko HIV tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual (57%), LSL (Lelaki Seks Lelaki) (15%), dan penggunaan jarum suntik tidak steril pada penasun (4%).
    2. AIDS
      1. Dari bulan Juli sampai dengan September 2014 jumlah AIDS yang dilaporkan baru sebanyak 176 orang.
      2. Persentase AIDS tertinggi pada kelompok umur 30-39 tahun (42%), diikuti kelompok umur 20-29 tahun (36,9%) dan kelompok umur 40-49 tahun (13,1%).
      3. Rasio AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1.
      4. Persentase faktor risiko AIDS tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual (67%), LSL (Lelaki Seks Lelaki) (6%), penggunaan jarum suntik tidak steril pada penasun (6%), dan dari ibu positif HIV ke anak (4%).
  2. Situasi Masalah HIV-AIDS Tahun 1987 - September 2014
    Sejak pertama kali ditemukan tahun 1987 sampai dengan September 2014, HIV-AIDS tersebar di 381 (76%) dari 498 kabupaten/kota di seluruh provinsi di Indonesia. Provinsi pertama kali ditemukan adanya kasus HIV-AIDS adalah Provinsi Bali, sedangkan yang terakhir melaporkan adalah Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2011.
    1. HIV
      1. Sampai dengan tahun 2005 jumlah kasus HIV yang dilaporkan sebanyak 859, tahun 2006 (7.195), tahun 2007 (6.048), tahun 2008 (10.362), tahun 2009 (9.793), tahun 2010 (21.591), tahun 2011 (21.031), tahun 2012 (21.511), tahun 2013 (29.037) dan tahun 2014 (22.869). Jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sampai dengan September 2014 sebanyak 150.296.
      2. Jumlah infeksi HIV tertinggi yaitu di DKI Jakarta (32.782), diikuti Jawa Timur (19.249), Papua (16.051), Jawa Barat (13.507) dan Bali (9.637).
    2. AIDS
      1. Sampai dengan tahun 2005 jumlah kasus AIDS yang dilaporkan sebanyak 5.184, tahun 2006 (3.665), tahun 2007 (4.655), tahun 2008 (5.114), tahun 2009 (6.073), tahun 2010 (6.907) dan tahun 2011 (7.312), tahun 2102 (8.747), tahun 2013 (6.266) dan 2014 (1.876). Jumlah kumulatif AIDS dari tahun 1987 sampai dengan September 2014 sebanyak 55.799 orang.
      2. Persentase kumulatif kasus AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun (32,9%), kemudian diikuti kelompok umur 30-39 tahun (28,5%), 40-49 tahun (10,7%), 50-59 tahun (3,4%), dan 15-19 (3,1%).
      3. Persentase AIDS pada laki-laki sebanyak 54% dan perempuan 29%. Sementara itu 17% tidak melaporkan jenis kelamin.
      4. Jumlah AIDS tertinggi adalah pada ibu rumah tangga (6.539), diikuti wiraswasta (6.203), tenaga non-profesional/karyawan (5.638), petani/peternak/nelayan (2.324), buruh kasar (2.169), penjaja seks (2.052), pegawai negeri sipil (1.658), dan anak sekolah/mahasiswa (1.295).
      5. Jumlah AIDS terbanyak dilaporkan dari Papua (10.184), Jawa Timur (8.976), DKI Jakarta (7.477), Bali (4.261), Jawa Barat (4.191), Jawa Tengah (3.767), Papua Barat (1.734), Sulawesi Selatan (1.703), Kalimantan Barat (1.699) dan Sumatera Utara (1.573).
      6. Faktor risiko penularan terbanyak melalui heteroseksual (61,5%), penasun (15,2%), diikuti penularan melalui perinatal (2,7%), dan homoseksual (2,4%).
      7. Angka kematian (CFR) menurun dari 3,79% pada tahun 2012 menjadi 0,46% pada bulan September tahun 2014.
  3. Layanan
    1. Sampai dengan September 2014, layanan HIV-AIDS yang aktif melaporkan data layanannya, sebagai berikut:
      1. 1.391 layanan Konseling dan Tes HIV (KT), termasuk Tes HIV dan Konseling yang diprakarsai oleh Petugas Kesehatan (TIPK).
      2. 448 layanan PDP (Perawatan, Dukungan dan Pengobatan) yang aktif melakukan pengobatan ARV, terdiri dari 328 RS Rujukan PDP (induk) dan 120 satelit.
      3. 87 layanan PTRM (Program Terapi Rumatan Metadon).
      4. 1.180 layanan IMS (Infeksi Menular Seksual).
      5. 182 layanan PPIA (Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak).
      6. 223 layanan yang mampu melalukan layanan TB-HIV.
    2. Sampai dengan bulan Maret 2014, jumlah Lapas/Rutan/Bapas yang melaksanakan kegiatan pengendalian HIV-AIDS dan IMS sebagai berikut:
      1. 148 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi).
      2. 20 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan penjangkauan.
      3. 78 Lapas/Rutan/Bapas memiliki Kelompok Dampingan Sebaya (KDS).
      4. 45 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan Konseling dan Tes HIV.
      5. 148 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan koordinasi.
      6. 9 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan layanan PTRM.
      7. 127 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan rujukan HIV-AIDS.
    3. Jumlah ODHA yang sedang mendapatkan pengobatan ARV sampai dengan bulan September 2014 sebanyak 45.631 orang. Pemakaian rejimennya adalah 97,03% (44.275 orang) menggunakan Lini 1 dan 2,97% (1.356 orang) menggunakan Lini 2.
Statistik Kasus AIDS di Indonesia – dilapor s/d September 2014
Sumber : Ditjen PP & PL Kemenkes RI
Dalam triwulan Juli s.d. September 2014 dilaporkan tambahan kasus HIV & AIDS sebagaimana berikut:
  • HIV: 7335
  • AIDS: 176
Jumlah kasus HIV & AIDS yang dilaporkan 1 Januari s.d. 30 September 2014 adalah:
  • HIV: 22869
  • AIDS: 1876
Secara kumulatif kasus HIV & AIDS 1 Januari 1987 s.d. 30 September 2014, terdiri dari:
  • HIV: 150296
  • AIDS: 55799
Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
AIDS
Laki-laki
30001
Perempuan
16149
Tak Diketahui
9649
Jumlah
55799
Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Faktor Risiko
Faktor Risiko
AIDS
Heteroseksual
34305
Homo-Biseksual
1366
Penasun
8462
Transfusi Darah
130
Transmisi Perinatal
1506
Tak Diketahui
9536
Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Golongan Umur
Golongan Umur
AIDS
<1
238
1 - 4
968
5 - 14
441
15 - 19
1717
20 - 29
18352
30 - 39
15890
40 - 49
5974
49 - 59
1874
>60
551
Tak Diketahui
9794
Jumlah Kumulatif Kasus HIV & AIDS Menurut Provinsi
No.
Provinsi
HIV
AIDS
1
Papua
16051
10184
2
Jawa Timur
19249
8976
3
DKI Jakarta
32782
7477
4
Bali
9637
4261
5
Jawa Barat
13507
4191
6
Jawa Tengah
9032
3767
7
Papua Barat
2714
1734
8
Sulawesi Selatan
4314
1703
9
Kalimantan Barat
4574
1699
10
Sumatera Utara
9219
1573
11
Riau
2050
1104
12
Banten
3642
1042
13
Sumatera Barat
1136
952
14
DI Yogyakarta
2611
916
15
Sulawesi Utara
2312
798
16
Maluku
1456
527
17
Nusatenggara Timur
1751
496
18
Nusatenggara Barat
812
490
19
Jambi
751
458
20
Lampung
1090
423
21
Sumatera Selatan
1652
409
22
Kepulauan Riau
4555
382
23
Kalimantan Selatan
526
364
24
Kalimantan Timur
2541
332
25
Bangka Belitung
510
319
26
Sulawesi Tenggara
330
266
27
Sulawesi Tengah
404
257
28
NAD
162
193
29
Maluku Utara
247
165
30
Bengkulu
308
160
31
Kalimantan Tengah
253
107
32
Gorontalo
68
68
33
Sulawesi Barat
39
6

Jumlah
150285
55799
Prevalensi Kasus AIDS per 100.000 Penduduk Berdasarkan Provinsi
No.
Provinsi
Prevalensi
1
Papua
359.43
2
Papua Barat
228.03
3
Bali
109.52
4
DKI Jakarta
77.82
5
Kalimantan Barat
38.65
6
Sulawesi Utara
35.14
7
Maluku
34.37
8
DI Yogyakarta
26.49
9
Bangka Belitung
26.08
10
Jawa Timur
23.95
11
Kepulauan Riau
22.75
12
Sulawesi Selatan
21.20
13
Riau
19.93
14
Sumatera Barat
19.64
15
Maluku Utara
15.89
16
Jambi
14.81
17
Sumatera Utara
12.12
18
Sulawesi Tenggara
11.91
19
Jawa Tengah
11.63
20
Nusatenggara Barat
10.89
21
Nusatenggara Timur
10.59
22
Kalimantan Selatan
10.04
23
Banten
9.80
24
Sulawesi Tengah
9.75
25
Jawa Barat
9.73
26
Kalimantan Timur
9.34
27
Bengkulu
9.33
28
Gorontalo
6.54
29
Lampung
5.56
30
Sumatera Selatan
5.49
31
Kalimantan Tengah
4.84
32
NAD
4.29
33
Sulawesi Barat
0.52

Nasional
23.48
Jumlah Kasus Baru HIV & AIDS dan Kematian Berdasarkan Tahun Pelaporan
Tahun
HIV
AIDS
Mati
1987

5
1
1988

2
1
1989

5
2
1990

5
0
1991

15
2
1992

13
0
1993

24
4
1994

20
4
1995

23
7
1996

42
40
1997

44
5
1998

60
17
1999

94
20
2000

255
73
2001

219
29
2002

345
63
2003

316
111
2004

1125
327
2005 (HIV: 1987-2005)
859
2572
573
2006
7195
3665
793
2007
6048
4655
836
2008
10362
5114
948
2009
9793
6073
1068
2010
21591
6907
1296
2011
21031
7312
1139
2012
21511
8747
1489
2013
29037
6266
726
2014 s.d. September
22869
1876
211
Tidak diketahui
0
0
11
Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI 17 Oktober 2014
Edit terakhir: 18 November 2014

0 comments: