Laporan Terakhir Kemenkes Tentang HIV-AIDS
|
Berikut
adalah Laporan Kasus HIV-AIDS di Indonesia sampai dengan September 2014, yang
diterima dari Ditjen PP & PL, berdasarkan surat Direktur Jenderal P2PL, dr.
H.M. Subuh tertanggal 17 Oktober 2014:
Bersama
ini kami sampaikan laporan perkembangan HIV-AIDS di Indonesia, Triwulan III
Tahun 2014. Data HIV-AIDS Triwulan III 2014 yang disajikan adalah bersumber
dari Sistem Informasi HIV-AIDS & IMS (SIHA). Sejak periode Juli-September
2012 terjadi perubahan dan perkembangan data dalam laporan pasca Kegiatan
Validasi dan Harmonisasi Data bersama seluruh provinsi di Indonesia bulan Mei
2012. Hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas laporan. Laporan
tahun 2012 dan sebelumnya adalah benar-benar kasus ditemukan pada tahun yang
bersangkutan.
Laporan
perkembangan HIV-AIDS di Indonesia Triwulan III Tahun 2014 sebagai berikut:
- Situasi Masalah HIV-AIDS Triwulan II (Juli-September) Tahun 2014
- HIV
- Dari bulan Juli sampai dengan September 2014 jumlah infeksi HIV yang baru dilaporkan sebanyak 7.335 kasus.
- Persentase infeksi HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun (69,1%), diikuti kelompok umur 20-24 tahun (17,2%), dan kelompok umur >= 50 tahun (5,5%).
- Rasio HIV antara laki-laki dan perempuan adalah 1:1.
- Persentase faktor risiko HIV tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual (57%), LSL (Lelaki Seks Lelaki) (15%), dan penggunaan jarum suntik tidak steril pada penasun (4%).
- AIDS
- Dari bulan Juli sampai dengan September 2014 jumlah AIDS yang dilaporkan baru sebanyak 176 orang.
- Persentase AIDS tertinggi pada kelompok umur 30-39 tahun (42%), diikuti kelompok umur 20-29 tahun (36,9%) dan kelompok umur 40-49 tahun (13,1%).
- Rasio AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1.
- Persentase faktor risiko AIDS tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual (67%), LSL (Lelaki Seks Lelaki) (6%), penggunaan jarum suntik tidak steril pada penasun (6%), dan dari ibu positif HIV ke anak (4%).
- Situasi Masalah HIV-AIDS Tahun
1987 - September 2014
Sejak pertama kali ditemukan tahun 1987 sampai dengan September 2014, HIV-AIDS tersebar di 381 (76%) dari 498 kabupaten/kota di seluruh provinsi di Indonesia. Provinsi pertama kali ditemukan adanya kasus HIV-AIDS adalah Provinsi Bali, sedangkan yang terakhir melaporkan adalah Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2011. - HIV
- Sampai dengan tahun 2005 jumlah kasus HIV yang dilaporkan sebanyak 859, tahun 2006 (7.195), tahun 2007 (6.048), tahun 2008 (10.362), tahun 2009 (9.793), tahun 2010 (21.591), tahun 2011 (21.031), tahun 2012 (21.511), tahun 2013 (29.037) dan tahun 2014 (22.869). Jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sampai dengan September 2014 sebanyak 150.296.
- Jumlah infeksi HIV tertinggi yaitu di DKI Jakarta (32.782), diikuti Jawa Timur (19.249), Papua (16.051), Jawa Barat (13.507) dan Bali (9.637).
- AIDS
- Sampai dengan tahun 2005 jumlah kasus AIDS yang dilaporkan sebanyak 5.184, tahun 2006 (3.665), tahun 2007 (4.655), tahun 2008 (5.114), tahun 2009 (6.073), tahun 2010 (6.907) dan tahun 2011 (7.312), tahun 2102 (8.747), tahun 2013 (6.266) dan 2014 (1.876). Jumlah kumulatif AIDS dari tahun 1987 sampai dengan September 2014 sebanyak 55.799 orang.
- Persentase kumulatif kasus AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun (32,9%), kemudian diikuti kelompok umur 30-39 tahun (28,5%), 40-49 tahun (10,7%), 50-59 tahun (3,4%), dan 15-19 (3,1%).
- Persentase AIDS pada laki-laki sebanyak 54% dan perempuan 29%. Sementara itu 17% tidak melaporkan jenis kelamin.
- Jumlah AIDS tertinggi adalah pada ibu rumah tangga (6.539), diikuti wiraswasta (6.203), tenaga non-profesional/karyawan (5.638), petani/peternak/nelayan (2.324), buruh kasar (2.169), penjaja seks (2.052), pegawai negeri sipil (1.658), dan anak sekolah/mahasiswa (1.295).
- Jumlah AIDS terbanyak dilaporkan dari Papua (10.184), Jawa Timur (8.976), DKI Jakarta (7.477), Bali (4.261), Jawa Barat (4.191), Jawa Tengah (3.767), Papua Barat (1.734), Sulawesi Selatan (1.703), Kalimantan Barat (1.699) dan Sumatera Utara (1.573).
- Faktor risiko penularan terbanyak melalui heteroseksual (61,5%), penasun (15,2%), diikuti penularan melalui perinatal (2,7%), dan homoseksual (2,4%).
- Angka kematian (CFR) menurun dari 3,79% pada tahun 2012 menjadi 0,46% pada bulan September tahun 2014.
- Layanan
- Sampai dengan September 2014, layanan HIV-AIDS yang aktif melaporkan data layanannya, sebagai berikut:
- 1.391 layanan Konseling dan Tes HIV (KT), termasuk Tes HIV dan Konseling yang diprakarsai oleh Petugas Kesehatan (TIPK).
- 448 layanan PDP (Perawatan, Dukungan dan Pengobatan) yang aktif melakukan pengobatan ARV, terdiri dari 328 RS Rujukan PDP (induk) dan 120 satelit.
- 87 layanan PTRM (Program Terapi Rumatan Metadon).
- 1.180 layanan IMS (Infeksi Menular Seksual).
- 182 layanan PPIA (Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak).
- 223 layanan yang mampu melalukan layanan TB-HIV.
- Sampai dengan bulan Maret 2014, jumlah Lapas/Rutan/Bapas yang melaksanakan kegiatan pengendalian HIV-AIDS dan IMS sebagai berikut:
- 148 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi).
- 20 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan penjangkauan.
- 78 Lapas/Rutan/Bapas memiliki Kelompok Dampingan Sebaya (KDS).
- 45 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan Konseling dan Tes HIV.
- 148 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan koordinasi.
- 9 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan layanan PTRM.
- 127 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan rujukan HIV-AIDS.
- Jumlah ODHA yang sedang mendapatkan pengobatan ARV sampai dengan bulan September 2014 sebanyak 45.631 orang. Pemakaian rejimennya adalah 97,03% (44.275 orang) menggunakan Lini 1 dan 2,97% (1.356 orang) menggunakan Lini 2.
Statistik
Kasus AIDS di Indonesia – dilapor s/d September 2014
Sumber
: Ditjen PP & PL Kemenkes RI
Dalam
triwulan Juli s.d. September 2014 dilaporkan tambahan kasus HIV & AIDS
sebagaimana berikut:
- HIV: 7335
- AIDS: 176
Jumlah
kasus HIV & AIDS yang dilaporkan 1 Januari s.d. 30 September 2014 adalah:
- HIV: 22869
- AIDS: 1876
Secara
kumulatif kasus HIV & AIDS 1 Januari 1987 s.d. 30 September 2014, terdiri
dari:
- HIV: 150296
- AIDS: 55799
Jumlah
Kumulatif Kasus AIDS Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
|
AIDS
|
Laki-laki
|
30001
|
Perempuan
|
16149
|
Tak Diketahui
|
9649
|
Jumlah
|
55799
|
Jumlah
Kumulatif Kasus AIDS Menurut Faktor Risiko
Faktor Risiko
|
AIDS
|
Heteroseksual
|
34305
|
Homo-Biseksual
|
1366
|
Penasun
|
8462
|
Transfusi Darah
|
130
|
Transmisi Perinatal
|
1506
|
Tak Diketahui
|
9536
|
Jumlah
Kumulatif Kasus AIDS Menurut Golongan Umur
Golongan Umur
|
AIDS
|
<1
|
238
|
1 - 4
|
968
|
5 - 14
|
441
|
15 - 19
|
1717
|
20 - 29
|
18352
|
30 - 39
|
15890
|
40 - 49
|
5974
|
49 - 59
|
1874
|
>60
|
551
|
Tak Diketahui
|
9794
|
Jumlah
Kumulatif Kasus HIV & AIDS Menurut Provinsi
No.
|
Provinsi
|
HIV
|
AIDS
|
1
|
Papua
|
16051
|
10184
|
2
|
Jawa Timur
|
19249
|
8976
|
3
|
DKI Jakarta
|
32782
|
7477
|
4
|
Bali
|
9637
|
4261
|
5
|
Jawa Barat
|
13507
|
4191
|
6
|
Jawa Tengah
|
9032
|
3767
|
7
|
Papua Barat
|
2714
|
1734
|
8
|
Sulawesi Selatan
|
4314
|
1703
|
9
|
Kalimantan Barat
|
4574
|
1699
|
10
|
Sumatera Utara
|
9219
|
1573
|
11
|
Riau
|
2050
|
1104
|
12
|
Banten
|
3642
|
1042
|
13
|
Sumatera Barat
|
1136
|
952
|
14
|
DI Yogyakarta
|
2611
|
916
|
15
|
Sulawesi Utara
|
2312
|
798
|
16
|
Maluku
|
1456
|
527
|
17
|
Nusatenggara Timur
|
1751
|
496
|
18
|
Nusatenggara Barat
|
812
|
490
|
19
|
Jambi
|
751
|
458
|
20
|
Lampung
|
1090
|
423
|
21
|
Sumatera Selatan
|
1652
|
409
|
22
|
Kepulauan Riau
|
4555
|
382
|
23
|
Kalimantan Selatan
|
526
|
364
|
24
|
Kalimantan Timur
|
2541
|
332
|
25
|
Bangka Belitung
|
510
|
319
|
26
|
Sulawesi Tenggara
|
330
|
266
|
27
|
Sulawesi Tengah
|
404
|
257
|
28
|
NAD
|
162
|
193
|
29
|
Maluku Utara
|
247
|
165
|
30
|
Bengkulu
|
308
|
160
|
31
|
Kalimantan Tengah
|
253
|
107
|
32
|
Gorontalo
|
68
|
68
|
33
|
Sulawesi Barat
|
39
|
6
|
|
Jumlah
|
150285
|
55799
|
Prevalensi
Kasus AIDS per 100.000 Penduduk Berdasarkan Provinsi
No.
|
Provinsi
|
Prevalensi
|
1
|
Papua
|
359.43
|
2
|
Papua Barat
|
228.03
|
3
|
Bali
|
109.52
|
4
|
DKI Jakarta
|
77.82
|
5
|
Kalimantan Barat
|
38.65
|
6
|
Sulawesi Utara
|
35.14
|
7
|
Maluku
|
34.37
|
8
|
DI Yogyakarta
|
26.49
|
9
|
Bangka Belitung
|
26.08
|
10
|
Jawa Timur
|
23.95
|
11
|
Kepulauan Riau
|
22.75
|
12
|
Sulawesi Selatan
|
21.20
|
13
|
Riau
|
19.93
|
14
|
Sumatera Barat
|
19.64
|
15
|
Maluku Utara
|
15.89
|
16
|
Jambi
|
14.81
|
17
|
Sumatera Utara
|
12.12
|
18
|
Sulawesi Tenggara
|
11.91
|
19
|
Jawa Tengah
|
11.63
|
20
|
Nusatenggara Barat
|
10.89
|
21
|
Nusatenggara Timur
|
10.59
|
22
|
Kalimantan Selatan
|
10.04
|
23
|
Banten
|
9.80
|
24
|
Sulawesi Tengah
|
9.75
|
25
|
Jawa Barat
|
9.73
|
26
|
Kalimantan Timur
|
9.34
|
27
|
Bengkulu
|
9.33
|
28
|
Gorontalo
|
6.54
|
29
|
Lampung
|
5.56
|
30
|
Sumatera Selatan
|
5.49
|
31
|
Kalimantan Tengah
|
4.84
|
32
|
NAD
|
4.29
|
33
|
Sulawesi Barat
|
0.52
|
|
Nasional
|
23.48
|
Jumlah
Kasus Baru HIV & AIDS dan Kematian Berdasarkan Tahun Pelaporan
Tahun
|
HIV
|
AIDS
|
Mati
|
1987
|
|
5
|
1
|
1988
|
|
2
|
1
|
1989
|
|
5
|
2
|
1990
|
|
5
|
0
|
1991
|
|
15
|
2
|
1992
|
|
13
|
0
|
1993
|
|
24
|
4
|
1994
|
|
20
|
4
|
1995
|
|
23
|
7
|
1996
|
|
42
|
40
|
1997
|
|
44
|
5
|
1998
|
|
60
|
17
|
1999
|
|
94
|
20
|
2000
|
|
255
|
73
|
2001
|
|
219
|
29
|
2002
|
|
345
|
63
|
2003
|
|
316
|
111
|
2004
|
|
1125
|
327
|
2005 (HIV: 1987-2005)
|
859
|
2572
|
573
|
2006
|
7195
|
3665
|
793
|
2007
|
6048
|
4655
|
836
|
2008
|
10362
|
5114
|
948
|
2009
|
9793
|
6073
|
1068
|
2010
|
21591
|
6907
|
1296
|
2011
|
21031
|
7312
|
1139
|
2012
|
21511
|
8747
|
1489
|
2013
|
29037
|
6266
|
726
|
2014 s.d. September
|
22869
|
1876
|
211
|
Tidak diketahui
|
0
|
0
|
11
|
Sumber:
Ditjen PP & PL Kemenkes RI 17 Oktober 2014
Edit
terakhir: 18 November 2014
0 comments:
Post a Comment