Friday 27 November 2015

PDK: Berfikir Kritis Dalam Setiap Proses Keperatawan



BERPIKIR KRITIS DALAM SETIAP PROSES KEPERAWATAN

A.    Berpikir Kritis dalam Tahap Pengkajian
Berpikir kritis pada tahap npengkajian adalah proses pemahaman tentang informasi apa yang dikumpulkan, metode pengumpulan data yang akan dilakukan, berpikir tentang kesesuaian informasi, dan membuat suatu kesimpulan tentang respon klien terhadap kondisi sakitnya.
Perumusan masalah keperawatan merupakan kesimpulan dari hasil pengkajian dan mengandung dua kategori mendasar, yaitu kekuatan dan perhatian terhadap masalah kesehatan klien. Berpikir kritis pada tahap pengkajian meliputi kegiatan mengumpulkan data dan validasi.

B.     Berpikir Kritis dalam Tahap Perencanaan
Berpikir kritis dalam perencanaan berarti mengungkapkan pengetahuan untuk mengembangkan hasil yang diharapkan. Selain itu juga memerlukan keterampilan guna mensintesis ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan yang tepat. Perencanaan asuhan keperawatan biasanya ditulis berisikan di mana dan bagaimana menolong klien berdasarkan responnya terhadap kondisi penyakit. Bekerja dengan klien untuk memecahkan masalah yang dihadapinya adalah hal yang paling prioritas, begitu juga mengembangkan tujuan perawatan dan bekerja sama dalam pencapaian tujuan.

C.     Berpikir Kritis dalam Tahap Implementasi
Berpikir kristis dala tahap implementasi tindakan keperawatan adalah keterampilan dalam menguji hipotesis, karena tindakan keperawatan adalah tindakan nyata yang menentukan tingkat keberhasilan untuk mencapai tujuan. Bekerja melalui aktivitas khusus, yaitu asuhan keperawatan untuk membantu mencapai tujuan dalam perencanaan keperawatan, akan selalu menggunakan pikiran tentang apa yang harus dilakukan, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana intervensi keperawatan itu dilakukan.



D.    Berpikir Kritis dalam Tahap Evaluasi
Berpikir kritis dalam tahap evaluasi adalah mengkaji efektivitas tindakan di mana perawat harus dapat mengambil keputusan tentang pemenuhan kebutuhan dasar klien, dan memutuskan apakah tindakan keperawatan perlu diulang. Berpikir dan kumpulkan informasi tentang respon klien setelah beberapa tindakan keperawatan dilakukan. Bekerja sama dengan klien dalam rangka evaluasi tindakan keperawatan adalah sangat penting. Berpikir kritis dalam tahap evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan model konsep total recall.

Tabel. Penerapan berpikir kritis dalam proses keperawatan

TAHAP
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
PERTANYAAN UNTUK MENGECEK PIKIRAN KITA
Pengkajian
-          Membuat obsevasi yang terpercaya.
-          Membedakan data yang relevan dengan tidak relevan dengan tidak relevan, serta penting dan tidak penting.
-          Validasi data, organisasi data, kategori data berdasarkan kerangka, menganalisis asumsi.
-          Asumsi apa yang kita buat pada klien ?
-          Apakah data sudah benar dan akurat ?
-          Apakah sumber kami tercapai ?
-          Apakah data penting dan akurat ?
-          Apakah saya cukup hati-hati mendengarkan pandangan klien dan keluarganya ?
-          Apakah semua data telah terkumpul dan adakah data lain yang diperlukan ?

Perencanaan
-          Merumuskan perencanaan yang valid
-          Transfer pengetahuan ke situasi nyata.
-          Menegakkan kriteria evaluasi.
-          Menegakkan hipotesis.
-          Membuat hubungan interdisiplin.
-          Memprioritaskan masalah klien.
-          Kolaborasi dengan disiplin lain.

-          Apakah butuh bantuan dalam tindakan dan cukup mampukah saya ?
-          Apakah saya selalu ingat prioritas tindakan yang penting bagi klien ?
-          Apakah masalah penting yang harus dipecahkan labih dulu ?
-          Adakah rencana klien yang disetujui klien yang harus dilakukan ?
-          Mengapa saya mengharapkan intervensi menjadi efektif dan apa pengetahuan yang mendasarinya ?



Implementasi
-          Menerapkan pengetahuan ke bentuk tindakan perawatan.
-          Menggunakan intervensi untuk menguji hipotesis.
-          Apakah kondisi klien membaik sejak dilakukan tindakan?
-          Apakah cukup Nampak ada perkembangan ?
-          Apakah klien cukup merespon tindakan ?
-          Apakah aman untuk tindakan yang dilakukan ?






Evaluasi
-          Memutuskan apakah hipotesisnya benar.
-          Membuat criteria berdasarkan evaluasi.
-          Bagaimana respon klien setelah intervensi ?
-          Apakah data releven dengan pencapaian tujuan ?
-          Apakah klien merasakan tujuan tercapai ?
-          Apakah klien cukup responsif untuk menjawab ?
-          Benarkah masalah terpecahkan ?
-          Apakah yang kita labih efektif ?
-          Apakah klien masih butuh perawatan yang sama ?



Referensi
Deswani, 2009. Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta: Salemba Medika

0 comments: