Saturday, 31 October 2015

SIMULASI PASIEN ANSIETAS



SIMULASI
PASIEN ANSIETAS


Oleh :








SEKOLAH TINGGI KESEHATAN ( STIKES ) MATARAM
2015
A.    Pengertian Ansietas
Ansietas merupakan pengalaman sehari-hari yang dihadapi individu. Ansietas menajdi masalah apabila individu menjadi tidak mampu menegndalikannya sehingga berdampak pada penurunan produktivitas secara social dan ekonomi.
Ansietas adalah perasan was-was, khawatir, atau tidak nyaman seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman. Ansietas berbeda dengan rasa takut. Takut merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya, sedangkan ansietas adalah respon emosional terhadap penilaian tersebut.

B.     Jenis-Jenis Ansietas
Ansietas terbagi menajdi tiga macam,
1.      Ansietas ringan, disebabkan oleh ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menajdi waspada.
2.      Ansietas sedang, memungkinkan individu memusatkan pada hal yang dirasa penting dan mengesampingkan hal lain sehingga perhatian hanya pada hal yang selektif namun dapat melakukan sesuatu dengan terarah
3.      Ansietas berat, terjadi bila individu mengalami pengurangan lapang persepsi sehingga cenderung memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak dapat berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditunjukkan untuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pikiran pada suatu area lain.
Ketika mengalami ansietas, individu menggunakan berbagai mekanisme koping atau cara penyelesaian masalah, dan jika tidak dapat mengatasi ansietas secara sehat, dapat menyebabkan perilaku yang maladaptive sehingga mengalami koping individu yang tidak efektif. Koping individu tidak efektif adalah ketidakmampuan yang dialami atau berisiko dialami individu dalam menangani ansietas karena tidak mempunyai kemampuan secara fisik, perilaku, dan kognotif.




C.     Penyebab ansietas meliputi:
1.      Perasaan takut tidak diterima dalam lingkungan tertentu
2.      Pengalaman traumatic seperti trauma perpisahan, kehilangan atau bencana
3.      Rasa frustasi akibat kegagalan dalam mencapai tujuan
4.      Ancaman terhadap integritas diri, meliputi ketidakmampuan fisiologis atau gangguan terhadap kebutuhan dasar.
5.      Ancaman terhadap konsep diri (identitas diri, harga diri, dan perubahan peran).

D.    Tanda dan gejala
Tanda dan gejala pada ansietas:
1.      Respon fisik (mungkin ditemukan): sering napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering, anoreksia, diare/konstipasi, gelisah, berkeringat, tremor, sakit  kepala, dan sulit tidur.
2.      Respon kognitif: Lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima rangsangan luar, berfokus pada apa yang menjadi perhatian
3.      Respon perilaku dan emosi: Gerakan tersentak-sentak, bicara berlebihan dan cepat, perasaan tidak aman.
Bila individu telah mengalami koping tidak efektif, tanda dan gejala yang dijumpai adalah:
1.      Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah atau meminta bantuan
2.      Menggunakan mekanisme pertahanan yang tidak sesuai.
3.      Ketidakmmapuan memenuhi peran yang diharapkan (mengalami ketegangan peran, konflik peran)
4.      Mengungkapkan tentang kesulitan hidup.
5.      Tidak mampu memenuhi kehidupan dasar seperti makan, minum, kebersihan diri, istirahat dan tidur, berdandan.
6.      Perubahan dalam interaksi social (menarik diri, bergantung, manipulatif, impulsive)
7.      Perilaku destruktif seperti merusak diri dan penyalahgunaan zat.
8.      Sering sakit
9.      Mengungkapkan rasa khawatir kronis.
10.  Berbohong atau memanipulasi.

E.     Diagnosa Keperawatan
Diagnose keperawatan untuk pasien ini dirumuskan menjadi:
1.      Ansietas
2.      Koping individu tidak efektif

F.      Tindakan Keperawatan
Tujuan tindakan keperawatan untuk pasien ansietas:
1.      Pasien mampu mengenal ansietas.
2.      Pasien mampu mengatsi ansietas melalui teknik relaksasi.
3.      Pasien mampu memeragakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengatsi ansietas.

Tindakan yang dilakukan pada pasien:
1.      Bina hubungan saling percaya. Dalam membina hubungan saling percaya, perlu dipertimbangkan kenyamanan. Pasien dan kenyamanan saat berinteraksi. Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah
a.       Ucapkan salam terapeutik.
b.      Berjabat tangan.
c.       Jelaskan tujuan interaksi
d.      Buat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu pasien.
2.      Bantu pasien mengenal ansietasnya:
a.       Bantu pasien untuk megidentifikasi  dan menguraikan perasaannya.
b.      Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas.
c.       Bantu pasien mengenal penyebab ansietas.
d.      Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas.
3.      Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan control dan rasa percaya diri:
a.       Pengalihan situasi
b.      Latihan relaksasi:
-          Tarik napas dalam
-          Mengerutkan dan mengundurkan otot-otot
c.       Hipotesis teknik lima jari. Motivasi pasien untuk melakukan teknik relaksasi setiap kali muncul ansietas.
SP 1-Pasien. Membina hubungan saling percaya, membantu pasien mengenal ansietas, mengajarkan teknik relaksasi dengan pengalihan situasi, memasukkan ke jadwal kegiatan harian pasien.

Orientasi

Selamat pagi, Pak. Perkenalkan nama saya AW, panggil saya ibu A. saya perawat yang akan merawat Bapak dan dating k e rumah Bapak seminggu dua kali, yaitu hati Rabu dan Sabtu pukul 10.00 pagi. Nama bapak siapa ? suka dipanggil apa ?
Bagaimana perasaan Bapak hari ini ? oh, jadi Bapak merasa cemas atau khawatir? Baiklah Pak, kita akan berbincang tentang perasaan yang Bapak rasakan. Berapa lama kita bincang-bincang? Bagaimana kalau 30 menit? Di mana tempatnya, Pak? Bagaimana kalau di sini saja?

Kerja

Apa yang Bapak rasakan? Bagaimana perasaan itu bias muncul? Apa yang Bapak lakukan jika perasaan cemas itu muncul? Oh, jadi Bapak mondar-mandir dan banyak bicara jika perasaan cemas dan tidak nyaman itu muncul. Ada peritiwa apa sebelum cemas itu muncul? Atau adakah hal-hal yang Bapak pikirkan sebelumnya? Jadi, Bapak akan merasa cemas jika ada pekerjaan Bapak yang belum bisa Bapak selesaikan. Bisa kita diskusikan apa yang membuat pekerjaan Bapak tidak selesai? Oh, jadi Bapak merasa beban kerja yang diberikan di luar kesanggupan Bapak untuk menyelesaikannya. Apakah sebelumnya Bapak pernah mendapatkan pekerjaan yang tinggi pula? Apakah bapak bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut? Wah, baik sekali, berarti dulu Bapak mampu menyelesaikan pekerjaan yang banyak. Bagaimana cara Bapak menyelesaikan pekerjaan waktu dulu? Baiklah. Pak. Saya akan mengajarkan satu cara mengatasi kecemasan Bapak yaitu mengalihkan ke hobi atau kegiatan yang Bapak senangi seperti, mendengarkan musik, atau jalan-jalan di pantai. Aktivitas tersebut merupakan cara untuk menukar suasana dan akhirnya dapat menurunan kecemasan Bapak. Apa hobi Bapak? Oh, Bapak senang bercocok taman di halaman! Nah, Bapak bisa jalan-jalan disekeliling rumah sambil memerhatikan tanaman Bapak. Kira-kira jam berapa Bapak akan melakukan kegiatan ini setiap harinya? Jadi Bapak akan melakukannya sore setelah shalat ashar.
Terminasi

Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbicang-bincang? Baikalh, Pak. Jangan lupa nanti pukul empat atau jika nanti Bapak merasa cemas, coba Bapak jalan-jalan ke sekeliling rumah dan perhatikan tanaan-tanaman yang Bapak tanam. Dua hari lagi saya akan dating untuk mengajarkan latihan relaksasi, pukul 10.00 ya, Pak. Selamat pagi.

SP 2-Pasien. Mengavaluasi latihan pengalihan situasi, mengajarkan dan melatih latihan relaksasi tarik napas dalam, memasukkan ke jadwal kagiatan harian.

Orientasi

Selamat pagi, Pak Ahmad. Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Apakah Bapak sudah melatih cara mengalihkan situasi untuk menghilangkan kecemasan Bapak? Bisa saya lihat jadwal kegiatan harian Bapak? Bagus sekali. Apakah perasaan cemas berkurang? Hari ini saya akan mengajari Bapak latihan relaksasi dengan teknik tarik napas dalam. Berapa lama kita akan berlatih, Pak? Bagaimana jika 30 menit? Di mana kita diskusi? Bagaimana di taman bunga Bapak?

Kerja

Coba Bapak ulangi apa yang Bapak rasakan jika cemas muncul? Ya, jadi Bapak merasa seluruh badan Bapak tegang, baik pikiran  maupun fisik. Nah, latihan relaksasi ini bermanfaat untuk membuat fisik Bapak rileks atau santai. Dalam latihan ini, Bapak harus memusatkan pikrian dan perhatian pada pernapasan gerakan mengembang dna mengempis otot dada Bapak saat bernapas, bisa kita mulai, Pak? Sekarang silakan Bapak duduk bersila seperti saya. Pertama-tama, tarik napas perlahan-lahan. Dalam hitungan satu, pikirkan udara mengisi bagian bawah paru-paru Bapak, pada hitungan dua, bayangkan udara mengisis bagian tenagh paru-paru, dan pada hitungan tiga tahan napas, lalu hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Nah, sekarang Bapak lihat saya mempraktikkannya. Sekarang, coba Bapak praktikkan! Wah, bagus sekali. Bapak sudah mampu melakukannya. Ayo kita latih kembali selama lima sampai 10 kali. Bagus sekali.

Terminasi

Bagaimana perasaan Bapak setelah latihan tarik napas dalam ini? Jadi sudah berapa cara yang kita pelajari untuk mengatasi kecemasan Bapak,bisa Bapak sebutkan? Bagus sekali. Pukul berapa Bapak akan berlatih cara ini? Mari kita masukkan ke jadwal harian Bapak. Setiap kali mulai merasa cemas, Bapak bisa langsung mempraktikkan cara ini selain berlatih sesuai jadwal yang sudah Bapak buat. Lusa saya akan datang lagi untuk mengajarkan latihan yang lain yaitu mengendurkan dan mengencangkan otot atau relaksasi otot Bapak agar terasa rileks dan nyaman. Seperti biasa, pukul 10. Selamat pagi.


SP 3-Pasien. Mengevaluasi latihan tarik napas dalam, mengajarkan dan melatih latihan mengerutkan dan mengendurkan otot, memasukkan ke jadwal kegiatan harian.

Orientasi

Selamat pagi, Pak. Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Apakah Bapak sudah melatih kembali cara napas dalam untuk menghilangkan kecemasan Bapak? Bisa saya lihat jadwal kegiatan Bapak? Wah, bagus sekali, bagaimana perasaannya, lebih baijk?
Hari ini kita akan mendiskusikan latihan relaksasi denagn relaksasi otot. Berapa lama kita berlatih? Bagaimana jika 30 menit? Dimana kita diskusi? Bagaimana jika di ruang tamu ini saja?

Kerja

Dalam melakukan latihan relaksasi mengerutkan dan mengendurkan otot, perlu diperhatikan konsentrasi Bapak terhadap gerakan-gerakan otot. Baik Pak, kita mulai, posisi duduk saja, namun harus santai. Otot yang kita latih mulai dari otot muka sampai otot kaki. Silakan kerutkan otot muka seperti ini, kemudian kendurkan, lagi pak? Kerutkan otot muka, lalu kendurkan. Baik sekali. Nah, sekarang otot punggung Pak. Kerutkan otot punggung, kendurkan, mari kita ulangi sampai tiga kali. Sekarang otot perut ya Pak, seilakan kerutkan, kendirkan lagi. Lagi, sampai Bapak merasa nyaman. Nah, sekarang otot tangan ya, Pak, kerutkan, kendurkan. Lalu yang terakhir otot kaki, silakan kerutkan kemudian kendurkan. Bagus sekali.

Terminasi

Bagaimana perasaan Bapak setelah kita latihan? Coba sebutkan berapa cara yang dipelajari. Nah, sekarang masukkan lagi cara ini dalam jadwal.
Hari Rabu depan, saya akan mengajari Bapak satu cara lagi yaitu dengan teknik lima jari. Jamnya sama ya, Pak. Selamat pagi.

SP 4-Pasien. Mengevaluasi latihan mengerutkan dan mengendurkan otot, mengejarkan dna melatih latihan relaksasi dengan teknik hipnotis lima jari, memasukkan ke jadwal kegiatan harian.

Orientasi

Selamat pagi, Pak Ahmad. Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Apakah Bapak sudah melatih 3 cara yang kita sudah pelajari? Cara mana yang paling Bapak sukai? Apakah cara itu dapat mengurangi kecemasan Bapak? Pak, hari ini kita akan mendiskusikan latihan relaksasi dengan teknik lima jari. Berapa lama kita akan berlatih, Pak? Bagaimana jika 30 menit? Dimana kita diskusikan? Bagaimana jika di ruang ini saja?

Kerja

Baiklah, Pak. Kita akan mulai latihan lima jari. Latihan ini berguna untuk memberi sugesti pikiran Bapak agar tidak terfokus pada kecemasan. Latihan ini berguna untuk meningkatkan semangat, menimbulkan kedamaian di hati Bapak, dan Bapak dapat lakukan setiap kali Bapak merasa tegang. Bapak bisa lakukan latihan ini dengan berbaring, mata di tutup, lingkungan harus tenang atau sunyi sehingga Bapak bisa konsentrasi. Baiklah, Pak, langkah pertama, sentuhkan ibu jari dengan telunjuk, sambil melakukannya, kenang saat Bapak merasa sehat, menikmati kegiatan fisik yang menyenangkan, misalnya. Bayangkan ketika Bapak baru saja selesai mengikuti pertandingan bulu tangkis dan Bapak menjadi pemenangnya. Kedua, sentuhkan ibu jari Bapak dengan jari tengah, sambil melakukannya, kenang saat Bapak bersama dengan orang yang Bapak sayangi (anak, orang tua, pasangan hidup, sahabat). Ketiga, sentuhkan ibu jari Bapak dengan jari manis dan bayangkan ketika Bapak menerima pujian yang paling berkesan. Terakhir, sentuhkan ibu jari Bapak dengan kelingking dan bayangkan Bapak berada di suatu tempat yang paling Bapak sukai, misalnya pantai, bayangkan Bapak berjalan di sekeliling pantai, kembangkan khayalan Bapak. Nah, Bapak masih ingat apa yang harus Bapak bayangkan setiap ibu jari bersentuhan dengan jari yang lainnya? Sekarang silakan Bapak coba, saya akan menemamni Bapak di sin. Sudah, Pak? Coba sekali lagi. Bagus sekali. Bapak tampak santai saat melakukan latihan ini.

Terminasi

Bagaimana perasaan Bapak setelah mempraktikkannya sendiri? Apa Bapak merasa rileks? Coba bapak sebutkan lagi ada berapa cara yang sudah kita pelajari untuk mengatasi cemas Bapak. Bapak bisa melakukan latihan ini sendiri setiap kali Bapak merasa tegang. Jam berapa akan Bapak latihan cara ini, silakan Bapak masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian Bapak. Baiklah, Pak, saya rasa latihan kita cukup, dua hari lagi saya akan datang untuk melihat apakah kecemasan Bapak sudah benar-benar berkurang. Selamat pagi, Pak.

0 comments: