SIMULASI
PASIEN
ANSIETAS
Oleh
:
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN ( STIKES ) MATARAM
2015
A. Pengertian
Ansietas
Ansietas
merupakan pengalaman sehari-hari yang dihadapi individu. Ansietas menajdi
masalah apabila individu menjadi tidak mampu menegndalikannya sehingga
berdampak pada penurunan produktivitas secara social dan ekonomi.
Ansietas adalah
perasan was-was, khawatir, atau tidak nyaman seakan-akan terjadi sesuatu yang
dirasakan sebagai ancaman. Ansietas berbeda dengan rasa takut. Takut merupakan
penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya, sedangkan ansietas
adalah respon emosional terhadap penilaian tersebut.
B. Jenis-Jenis
Ansietas
Ansietas terbagi
menajdi tiga macam,
1.
Ansietas ringan, disebabkan oleh
ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menajdi
waspada.
2.
Ansietas sedang, memungkinkan individu
memusatkan pada hal yang dirasa penting dan mengesampingkan hal lain sehingga
perhatian hanya pada hal yang selektif namun dapat melakukan sesuatu dengan
terarah
3.
Ansietas berat, terjadi bila individu
mengalami pengurangan lapang persepsi sehingga cenderung memusatkan pada
sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak dapat berpikir tentang hal lain.
Semua perilaku ditunjukkan untuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut
memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pikiran pada suatu area
lain.
Ketika mengalami ansietas, individu menggunakan
berbagai mekanisme koping atau cara penyelesaian masalah, dan jika tidak dapat
mengatasi ansietas secara sehat, dapat menyebabkan perilaku yang maladaptive
sehingga mengalami koping individu yang tidak efektif. Koping individu tidak
efektif adalah ketidakmampuan yang dialami atau berisiko dialami individu dalam
menangani ansietas karena tidak mempunyai kemampuan secara fisik, perilaku, dan
kognotif.
C. Penyebab
ansietas meliputi:
1.
Perasaan takut tidak diterima dalam
lingkungan tertentu
2.
Pengalaman traumatic seperti trauma
perpisahan, kehilangan atau bencana
3.
Rasa frustasi akibat kegagalan dalam
mencapai tujuan
4.
Ancaman terhadap integritas diri,
meliputi ketidakmampuan fisiologis atau gangguan terhadap kebutuhan dasar.
5.
Ancaman terhadap konsep diri (identitas
diri, harga diri, dan perubahan peran).
D. Tanda
dan gejala
Tanda dan gejala pada
ansietas:
1.
Respon
fisik (mungkin ditemukan): sering napas pendek, nadi dan
tekanan darah naik, mulut kering, anoreksia, diare/konstipasi, gelisah,
berkeringat, tremor, sakit kepala, dan
sulit tidur.
2.
Respon
kognitif: Lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima
rangsangan luar, berfokus pada apa yang menjadi perhatian
3.
Respon
perilaku dan emosi: Gerakan tersentak-sentak, bicara
berlebihan dan cepat, perasaan tidak aman.
Bila individu telah
mengalami koping tidak efektif, tanda dan gejala yang dijumpai adalah:
1.
Mengungkapkan ketidakmampuan untuk
mengatasi masalah atau meminta bantuan
2.
Menggunakan mekanisme pertahanan yang
tidak sesuai.
3.
Ketidakmmapuan memenuhi peran yang
diharapkan (mengalami ketegangan peran, konflik peran)
4.
Mengungkapkan tentang kesulitan hidup.
5.
Tidak mampu memenuhi kehidupan dasar
seperti makan, minum, kebersihan diri, istirahat dan tidur, berdandan.
6.
Perubahan dalam interaksi social (menarik
diri, bergantung, manipulatif, impulsive)
7.
Perilaku destruktif seperti merusak diri
dan penyalahgunaan zat.
8.
Sering sakit
9.
Mengungkapkan rasa khawatir kronis.
10.
Berbohong atau memanipulasi.
E. Diagnosa
Keperawatan
Diagnose keperawatan
untuk pasien ini dirumuskan menjadi:
1.
Ansietas
2.
Koping individu tidak efektif
F. Tindakan
Keperawatan
Tujuan tindakan
keperawatan untuk pasien ansietas:
1.
Pasien mampu mengenal ansietas.
2.
Pasien mampu mengatsi ansietas melalui
teknik relaksasi.
3.
Pasien mampu memeragakan dan menggunakan
teknik relaksasi untuk mengatsi ansietas.
Tindakan yang dilakukan
pada pasien:
1.
Bina hubungan saling percaya. Dalam
membina hubungan saling percaya, perlu dipertimbangkan kenyamanan. Pasien dan
kenyamanan saat berinteraksi. Tindakan yang harus dilakukan dalam membina
hubungan saling percaya adalah
a. Ucapkan
salam terapeutik.
b. Berjabat
tangan.
c. Jelaskan
tujuan interaksi
d. Buat
kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu pasien.
2.
Bantu pasien mengenal ansietasnya:
a. Bantu
pasien untuk megidentifikasi dan
menguraikan perasaannya.
b. Bantu
pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas.
c. Bantu
pasien mengenal penyebab ansietas.
d. Bantu
klien menyadari perilaku akibat ansietas.
3.
Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk
meningkatkan control dan rasa percaya diri:
a. Pengalihan
situasi
b. Latihan
relaksasi:
-
Tarik napas dalam
-
Mengerutkan dan mengundurkan otot-otot
c. Hipotesis
teknik lima jari. Motivasi pasien untuk melakukan teknik relaksasi setiap kali
muncul ansietas.
SP
1-Pasien. Membina hubungan saling percaya, membantu pasien
mengenal ansietas, mengajarkan teknik relaksasi dengan pengalihan situasi, memasukkan
ke jadwal kegiatan harian pasien.
Orientasi
Selamat pagi, Pak. Perkenalkan nama saya
AW, panggil saya ibu A. saya perawat yang akan merawat Bapak dan dating k e
rumah Bapak seminggu dua kali, yaitu hati Rabu dan Sabtu pukul 10.00 pagi. Nama
bapak siapa ? suka dipanggil apa ?
Bagaimana perasaan Bapak hari ini ? oh,
jadi Bapak merasa cemas atau khawatir? Baiklah Pak, kita akan berbincang
tentang perasaan yang Bapak rasakan. Berapa lama kita bincang-bincang?
Bagaimana kalau 30 menit? Di mana tempatnya, Pak? Bagaimana kalau di sini saja?
Kerja
Apa yang Bapak rasakan? Bagaimana
perasaan itu bias muncul? Apa yang Bapak lakukan jika perasaan cemas itu
muncul? Oh, jadi Bapak mondar-mandir dan banyak bicara jika perasaan cemas dan
tidak nyaman itu muncul. Ada peritiwa apa sebelum cemas itu muncul? Atau adakah
hal-hal yang Bapak pikirkan sebelumnya? Jadi, Bapak akan merasa cemas jika ada
pekerjaan Bapak yang belum bisa Bapak selesaikan. Bisa kita diskusikan apa yang
membuat pekerjaan Bapak tidak selesai? Oh, jadi Bapak merasa beban kerja yang
diberikan di luar kesanggupan Bapak untuk menyelesaikannya. Apakah sebelumnya
Bapak pernah mendapatkan pekerjaan yang tinggi pula? Apakah bapak bisa
menyelesaikan pekerjaan tersebut? Wah, baik sekali, berarti dulu Bapak mampu
menyelesaikan pekerjaan yang banyak. Bagaimana cara Bapak menyelesaikan
pekerjaan waktu dulu? Baiklah. Pak. Saya akan mengajarkan satu cara mengatasi
kecemasan Bapak yaitu mengalihkan ke hobi atau kegiatan yang Bapak senangi
seperti, mendengarkan musik, atau jalan-jalan di pantai. Aktivitas tersebut
merupakan cara untuk menukar suasana dan akhirnya dapat menurunan kecemasan
Bapak. Apa hobi Bapak? Oh, Bapak senang bercocok taman di halaman! Nah, Bapak
bisa jalan-jalan disekeliling rumah sambil memerhatikan tanaman Bapak.
Kira-kira jam berapa Bapak akan melakukan kegiatan ini setiap harinya? Jadi
Bapak akan melakukannya sore setelah shalat ashar.
Terminasi
Bagaimana perasaan Bapak setelah kita
berbicang-bincang? Baikalh, Pak. Jangan lupa nanti pukul empat atau jika nanti
Bapak merasa cemas, coba Bapak jalan-jalan ke sekeliling rumah dan perhatikan
tanaan-tanaman yang Bapak tanam. Dua hari lagi saya akan dating untuk
mengajarkan latihan relaksasi, pukul 10.00 ya, Pak. Selamat pagi.
SP
2-Pasien. Mengavaluasi latihan pengalihan situasi,
mengajarkan dan melatih latihan relaksasi tarik napas dalam, memasukkan ke jadwal
kagiatan harian.
Orientasi
Selamat pagi, Pak Ahmad. Bagaimana
perasaan Bapak hari ini? Apakah Bapak sudah melatih cara mengalihkan situasi
untuk menghilangkan kecemasan Bapak? Bisa saya lihat jadwal kegiatan harian
Bapak? Bagus sekali. Apakah perasaan cemas berkurang? Hari ini saya akan
mengajari Bapak latihan relaksasi dengan teknik tarik napas dalam. Berapa lama
kita akan berlatih, Pak? Bagaimana jika 30 menit? Di mana kita diskusi?
Bagaimana di taman bunga Bapak?
Kerja
Coba Bapak ulangi apa yang Bapak rasakan
jika cemas muncul? Ya, jadi Bapak merasa seluruh badan Bapak tegang, baik
pikiran maupun fisik. Nah, latihan
relaksasi ini bermanfaat untuk membuat fisik Bapak rileks atau santai. Dalam
latihan ini, Bapak harus memusatkan pikrian dan perhatian pada pernapasan
gerakan mengembang dna mengempis otot dada Bapak saat bernapas, bisa kita
mulai, Pak? Sekarang silakan Bapak duduk bersila seperti saya. Pertama-tama,
tarik napas perlahan-lahan. Dalam hitungan satu, pikirkan udara mengisi bagian bawah
paru-paru Bapak, pada hitungan dua, bayangkan udara mengisis bagian tenagh
paru-paru, dan pada hitungan tiga tahan napas, lalu hembuskan udara melalui
mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Nah, sekarang Bapak lihat saya
mempraktikkannya. Sekarang, coba Bapak praktikkan! Wah, bagus sekali. Bapak
sudah mampu melakukannya. Ayo kita latih kembali selama lima sampai 10 kali.
Bagus sekali.
Terminasi
Bagaimana perasaan Bapak setelah latihan
tarik napas dalam ini? Jadi sudah berapa cara yang kita pelajari untuk
mengatasi kecemasan Bapak,bisa Bapak sebutkan? Bagus sekali. Pukul berapa Bapak
akan berlatih cara ini? Mari kita masukkan ke jadwal harian Bapak. Setiap kali
mulai merasa cemas, Bapak bisa langsung mempraktikkan cara ini selain berlatih
sesuai jadwal yang sudah Bapak buat. Lusa saya akan datang lagi untuk
mengajarkan latihan yang lain yaitu mengendurkan dan mengencangkan otot atau
relaksasi otot Bapak agar terasa rileks dan nyaman. Seperti biasa, pukul 10.
Selamat pagi.
SP
3-Pasien. Mengevaluasi latihan tarik napas dalam, mengajarkan
dan melatih latihan mengerutkan dan mengendurkan otot, memasukkan ke jadwal
kegiatan harian.
Orientasi
Selamat pagi, Pak. Bagaimana perasaan
Bapak hari ini? Apakah Bapak sudah melatih kembali cara napas dalam untuk
menghilangkan kecemasan Bapak? Bisa saya lihat jadwal kegiatan Bapak? Wah,
bagus sekali, bagaimana perasaannya, lebih baijk?
Hari ini kita akan mendiskusikan latihan
relaksasi denagn relaksasi otot. Berapa lama kita berlatih? Bagaimana jika 30
menit? Dimana kita diskusi? Bagaimana jika di ruang tamu ini saja?
Kerja
Dalam melakukan latihan relaksasi
mengerutkan dan mengendurkan otot, perlu diperhatikan konsentrasi Bapak
terhadap gerakan-gerakan otot. Baik Pak, kita mulai, posisi duduk saja, namun
harus santai. Otot yang kita latih mulai dari otot muka sampai otot kaki.
Silakan kerutkan otot muka seperti ini, kemudian kendurkan, lagi pak? Kerutkan
otot muka, lalu kendurkan. Baik sekali. Nah, sekarang otot punggung Pak.
Kerutkan otot punggung, kendurkan, mari kita ulangi sampai tiga kali. Sekarang
otot perut ya Pak, seilakan kerutkan, kendirkan lagi. Lagi, sampai Bapak merasa
nyaman. Nah, sekarang otot tangan ya, Pak, kerutkan, kendurkan. Lalu yang
terakhir otot kaki, silakan kerutkan kemudian kendurkan. Bagus sekali.
Terminasi
Bagaimana perasaan Bapak setelah kita
latihan? Coba sebutkan berapa cara yang dipelajari. Nah, sekarang masukkan lagi
cara ini dalam jadwal.
Hari Rabu depan, saya akan mengajari
Bapak satu cara lagi yaitu dengan teknik lima jari. Jamnya sama ya, Pak.
Selamat pagi.
SP
4-Pasien. Mengevaluasi latihan mengerutkan dan mengendurkan
otot, mengejarkan dna melatih latihan relaksasi dengan teknik hipnotis lima
jari, memasukkan ke jadwal kegiatan harian.
Orientasi
Selamat pagi, Pak Ahmad. Bagaimana
perasaan Bapak hari ini? Apakah Bapak sudah melatih 3 cara yang kita sudah
pelajari? Cara mana yang paling Bapak sukai? Apakah cara itu dapat mengurangi
kecemasan Bapak? Pak, hari ini kita akan mendiskusikan latihan relaksasi dengan
teknik lima jari. Berapa lama kita akan berlatih, Pak? Bagaimana jika 30 menit?
Dimana kita diskusikan? Bagaimana jika di ruang ini saja?
Kerja
Baiklah, Pak. Kita akan mulai latihan
lima jari. Latihan ini berguna untuk memberi sugesti pikiran Bapak agar tidak
terfokus pada kecemasan. Latihan ini berguna untuk meningkatkan semangat,
menimbulkan kedamaian di hati Bapak, dan Bapak dapat lakukan setiap kali Bapak
merasa tegang. Bapak bisa lakukan latihan ini dengan berbaring, mata di tutup,
lingkungan harus tenang atau sunyi sehingga Bapak bisa konsentrasi. Baiklah,
Pak, langkah pertama, sentuhkan ibu jari dengan telunjuk, sambil melakukannya,
kenang saat Bapak merasa sehat, menikmati kegiatan fisik yang menyenangkan,
misalnya. Bayangkan ketika Bapak baru saja selesai mengikuti pertandingan bulu
tangkis dan Bapak menjadi pemenangnya. Kedua, sentuhkan ibu jari Bapak dengan
jari tengah, sambil melakukannya, kenang saat Bapak bersama dengan orang yang
Bapak sayangi (anak, orang tua, pasangan hidup, sahabat). Ketiga, sentuhkan ibu
jari Bapak dengan jari manis dan bayangkan ketika Bapak menerima pujian yang
paling berkesan. Terakhir, sentuhkan ibu jari Bapak dengan kelingking dan
bayangkan Bapak berada di suatu tempat yang paling Bapak sukai, misalnya
pantai, bayangkan Bapak berjalan di sekeliling pantai, kembangkan khayalan
Bapak. Nah, Bapak masih ingat apa yang harus Bapak bayangkan setiap ibu jari
bersentuhan dengan jari yang lainnya? Sekarang silakan Bapak coba, saya akan
menemamni Bapak di sin. Sudah, Pak? Coba sekali lagi. Bagus sekali. Bapak
tampak santai saat melakukan latihan ini.
Terminasi
Bagaimana perasaan Bapak setelah
mempraktikkannya sendiri? Apa Bapak merasa rileks? Coba bapak sebutkan lagi ada
berapa cara yang sudah kita pelajari untuk mengatasi cemas Bapak. Bapak bisa
melakukan latihan ini sendiri setiap kali Bapak merasa tegang. Jam berapa akan
Bapak latihan cara ini, silakan Bapak masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
Bapak. Baiklah, Pak, saya rasa latihan kita cukup, dua hari lagi saya akan datang
untuk melihat apakah kecemasan Bapak sudah benar-benar berkurang. Selamat pagi,
Pak.





0 comments:
Post a Comment