ASUHAN KEPERAWATAN PADA
TINDAKAN KEKERASAN SEKSUAL
A. Pengkajian
a.
Aspek
Fisik
b.
Pengkajian
perilaku
c.
Aspek
psikologis/afektif
d.
Aspek
kognitif
e.
Aspek
sosial-budaya dan spiritual
B. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
Pada prinsipnya, intervensi
keperawatan meliputi hal-hal sebagai berikut.
1.
Membina hubungan dan rasa percaya.
2.
Menyiapkan untuk tindakan lebih lanjut.
3.
Menyarankan ventilasi tentang tindak
kekerasan.
4.
Menggali kebutuhan akan rasa aman secara
fisik.
5.
Member bimbingan antisipasi kepada
keluarga.
6.
Menyusun rencana tindak lanjut.
7.
Memfasilitasi proses tahapan sindrom
trauma tindak kekerasan.
8.
Mengenal perasaan dan sikap perawat
sendiri.
|
DX
|
Hasil
pada perilaku korban
|
Intervensi
|
|
Potensial
cedera dan mengalami komplikasi lain
Sindrome
trauma tindak kekerasan.
Ansietas
.
Potensial
koping individu tidak efektif.
|
Kebutuhan
pelayanan kesehatan fisik akan dikaji dan dipenuhi
Rasa
percaya akan terbina.
Ansietas
menurun .
Keterampilan
koping yang efektif akan terlihat.
|
Memberi
asuhan keperawatan fisik untuk menangani cedera dan komplikasi lain
Memastikan
terkumpulnya bukti yang diperlukan untuk kepentingan hokum.
Member
penjelasan yang singkat dan jelas kepada korban tentang prosedur dan alasan dilakukan
Member
petunjuk tertulis yang spesifik tentang tindak lanjut medic dan pengobatan.
Mengadakan
pendekatan secara konsisten dan tidak bersikap menkutkan
Janganmengajukan
pertanyaan secara rinci tentang kekerasan, tunggu sampai terbina saling percaya.
Berkomunikasi
dengan pebuh penerimaan dan tidak bersifat mendakwa melalui komunikasi tidak
verbal (nada suara, ekspresi wajah menggunakan sentuhan secara tepat).
Member
kesempatan kepada korban untuk berbicara secara bebas tentang kejadian,
perasaan yang timbul, arti kejadian tersebut bagi diri korban.
Menyarankan
keluarga dan teman korban untuk mengungkapkan perasaan mereka dan membantu
mereka mengidentifikasi cara untuk mengembalikan perasaan dan keamanan fisik.
Bersama
korban mengidentifiaksi cara untuk mengembalikan perasaan dan keamanan fisik.
Menyusun
rencana kelanjutan kesempatan untuk membicarakan kejadian dan perasaan yang
menyertai yang timbul setiap saat.
Meberikan
bimbingan antisipatif tentang pemeriksaan polisi, dll.
|
EVALUASI
Evaluasi
yang harus dilakukan oleh perawat, yaitu memantau perkembangan koping dan
keberhasilan intervensi yang dilakukan. Melalui proses evaluasi ini, perawat
akan dapat menentukan apakah korban memerlukan bentuk terapi lain atau perlu
dirujuk pada tenaga professional lainnya. Perbedaan karakteristik kepribadian,
keterampilan koping, dukungan sosial, serta bentuk dan intensitas tindak
kekerasan akan memeranguhi perkembangan yang terlihat pada korban. Oleh karena
itu, ketika melakukan evaluasi, perawat perlu mempertimbangkan keunikan tiap
individu.
Daftar
Pustaka
Hamid, Achir
Yani S. 2008. Bunga Rampai Asuhan
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC
Direja, Ade Herman
Surya. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan
Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika
Keliat, Budi Anna &
AkematPawirowiyono. 2014. Keperawatan
Jiwa. Ed. 2. Jakarta: EGC





0 comments:
Post a Comment