Monday, 27 July 2015

Makalah Penyediaan Air Bersih



Makalah Penyediaan Air Bersih
 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar ¾ bagian tubuh kita terdiri atas air, tidak seorang pun dapat bertahan hidup lebih dari 4–5 hari tanpa air minum. Selain itu, air dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan mebersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industry, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain. Penyakit-penyakit yang menyerang manusia dapat juga ditularkan dan disebarkan melalui air. Kondisi tersebut tentunya dapat menimbulkan wabah penyakit di mana-mana.
Ditinjau dari ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat. Volume rata-rata kebutuhan air setiap individu per hari berkisar antara 150–200 liter/35–40 galon. Kebutuhan air tersebut bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat. Berdasarka analisis WHO pada Negara-negara maju, setiap orang memerlukan air antara 60–120 liter per hari, sedangkan pada Negara berkembang tiap orang memerlukan air antara 30–60 liter per hari.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa sumber-sumber air bersih ?
2.      Bagaiamana cara pengolahan air minum ?
3.      Pengolahan air ditinjau dari segi konsumen ?
4.      Apa saja sumber-sumber air bersih dan aman ?
5.      Bagaimana siklus hidrologi ?
6.      Apa saja syarat-syarat air yang sehat ?
7.      Apa itu kesadahan air ?
8.      Apa itu purifikasi air ?



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sumber Air
Air yang berada di permukaan bumi dapat berasal sari berbagai sumber. Berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi menajdi air hujan, air permukaan, dan air tanah.
1.      Air Hujan (Angkasa)
Air hujan atau air angkasa merupakan sumber utama air bumi. Air ini dapat dijadikan sebagai sumber air minum, tetapi air ini tidak mengandung kalsium, sehingga perlu untuk dilakukan penambahan kalsium. Walau saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut cenderung mengalami pencemaram ketika berada di atsmosfer. Pencemaran yang berlangsung di atmosfer itu dapat disebabkan oleh partikel debu, mikroorganisme, dan gas (karbondioksida, nitrogen, dan ammonia).
2.      Air permukaan
Air permukaan yang meliputi: badan-badan air semaca sungai, danau, telaga, waduk, rawa, terjun, dan sumur permukaan. Sebagian besar berasal dari air hujan yang jatuh ke permuakaan bumi. Oleh karena keadaan terbuka, maka air permukaan mudah terkena pengaruh pencemaran, baik oleh tanah, sampah, maupun lainnya.
3.      Air tanah (Ground Water)
Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang kemudian mengalami per lokasi atau penyerapan ke dalam tanah dan mengalami proses filtrasi secara alamiah bawah tanah, sehingga membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkan proses yang telah dialami air hujan tersebut, di dalam perjalanannya ke air permukaan.

B.     Cara Pengolahan Air Minum
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan sebelum air dikonsumsi untuk keperluan minum.
1.      Pengelolaan secara sederhana
Biasanya dilakukan penyimpanan (Storage) dari berbagai macam sumber seperti air hujan, air danau, air sungai, sumur, dan sebagainya. Dalam penyimpanan ini air dibiarkan untuk beberapa jam ditempatnya, kemudian akan terjadi koagulasi dari zat-zat yang terdapat di dalam air, sampa akhirnya terbentuk endapan. Air akan menjadi jernih karena partikel-partikel yang ada di dalam air mengendap.
2.      Pengelolaan air dengan cara menyaring
Model ini dapat dilakukan dengan menggunakan kerikil, ijuk, dan pasir. Sedangkan model penyaringan yang lebih maju dilakukan dengan teknologi tinggi seperti pada Perusahaan Air Minum (PAM).
3.      Pengelolaan air dengan menambahkan zat kimia
Zat kimia yang dimaskud adalah berupa: (a) zat kimia yang berfungsi sebagai koagulan, sehingga mempercepat pengendapan (tawas); (b) zat kimia yang berfungsi untuk membunuh bibit penyakit yang ada did ala air (klor).
4.      Pengelolaan air dengan mengalirkan udara
Pengelolaan ini bertujuan untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak, menghilangkan gas-gas yang tidak diperlukan lagi seperti CO2, dan juga menaikkan derajat keasaman air.
5.      Pengelolaan air dengan cara dipaksakan
Pengelolaan cara ini bertujuan untuk membunuh bibit penyakit yang ada di dalam air, tetapi cara ini mebutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit serta hanya cocok untuk konsumsi dalam batas kecil (rumah tangga).

C.    Pengelolaan Air Ditinjau dari Segi Konsumen
Ada tiga sumber yang dapat dilakukan pengelolaan.
1.      Air hujan
Air hujan dapat ditampung di dalam tempat khusus (danau buatan/telaga), yang dibangun berdasarkan partisipasi masyarakat setempat. Semua air hujan dialirkan pada danau tersebut melalui saluran yang telah dibuat, selanjutnya dibuat sumur gali atau sumur pompa secara umum. Upayakan bahwa air yang dialirkan melalui saluran ini terbebas dari pencemaran.
2.      Air sungai
Air sungai dialirkan ke dalam bak penampung I, melalui saringan kasar yang dapat memisahkan benda-benda padat dalam partikel besar. Bak penmpung I tadi diberi saringan yan terdiri atas ijuk, pasir, kerikil, dan sebagainya. Kemudian air dialirkan ke bak penmpung II, di sini dibubuhkan tawas dan chlor. Selanjutnya air dialirkan ke penduduk atau diambil secara langsung. Agar bebas dari bakteri sebelum air diminum harus direbus terlebih dahulu.
3.      Mata air
Mata air yang ada pada tiap-tiap daerah (desa) perlu dilakukan pengelolaan untuk melindungi sumber mata air tersebut agar tidak tercemar oleh berbagai macam kotoran, baik industry maupun sampah domestic (rumah tangga). Air dapat dialirkan ke rumah-rumahpenduduk melalui pipa-pipa yang telah dibuat atau dapat juga langsung dengan mengambil ke sumber mata air tersebut.

D.    Pengelolaan Air untuk Rumah Tangga
1.      Air sumur
Air sumur telah cukup memenuhi persyaratan kesehatan, khususnya air sumur pompa. Namu, setiap daerah belum tentu memiliki air sumur pompa, selain membutuhkan biaya yang cukup tinggi karena menggunakan masin pompa, air sumur pompa juga membutuhkan tenaga listrik.
2.      Air hujan
Kebutuhan rumah tangga akan air dapat dilakukan dengan cara menampung air sebanyak-banyaknya pada musim hujan. Tiap keluarga dapat melakukan cara peampungan seperti ini, tetapi hal ini hanya bisa dilakukan saat musim penghujan, keluarga tidak dapat melakukan cara ini saat musim kemarau.

E.     Sumber Musim Kemarau
Air yang diperlukan bagi konsumen manusia harus berasal dari sumber air yang bersih dan aman. Berikut ini adalah batasan-batasan sumber air yang bersih dan aman.
1.      Bebas dari kontaminasi kuman atau bibit penyakit
2.      Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun.
3.      Tidak berasa dan tidak berbau
4.      Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan domestik/rumah tangga.
5.      Memenuhi standar minimal yang ditemukan WHO atau departemen Kesehatan RI.
Air dinyatakan tercemar bila mengandung bibit penyakit, parasit, bahan-bahan kimia yang berbahaya, dan sampah atau limbah industri.

F.     Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi merupakan suatu fenomena alam. Hidrologi sendiri merupakan suatu ilmu yang mempelajari siklus air pada semua tahapan yang dilaluinya. Mulai dari proses evaporasi, kondensasi, uap air, presipitasi, penyebaran air permukaan bumi, penyerapan air ke dalam tanah, sampai berlangsung proses daur ulang. Secara umum pergerakan air terdiri atas berbagai peristiwa.
1.      Penguapan air (evaporasi).
2.      Pembentukan awan (kondensasi).
3.      Peristiwa jatuhnya air ke bumi/hujan (presipitasi).
4.      Aliran air pada permukaan bumi dan di dalam tanah.

G.    Syarat Air yang Sehat
1.      Kekeruhan
Kekeruhan yang tinggi akan melindungi mikroorganisme dari pengaruh desinfeksi, mendorong pertumbuhan bakteri, dan menaikkan kebutuhan klor. Agar pada semua proses desenfeksi memperoleh hasil yang efektif, maka kekeruhan air harus selalu rendah.
2.      Warna
Warna dalam air minum mungkin disebabkan karena adanya bahan organic berwarna seperti bahan organic yang membusuk, logam (besi dan mangan), atau air buangan industri yang berwarna kuat. Pengalman menunjukkan bahwa konsumen akan mencari summer air lain yang mungkin tidak aman bilamana sumber air yang disediakan tidak estetik karena warnanya. Oleh karena itu, sebaiknya air bersih tidak berwarna.
3.      Rasa dan bau
Bau air kebanyakan disebabkan oleh adanya bahan organic dalam air. Beberapa bau bisa menunjukkan adanya peningkatan aktivitas bakteri dan yang lain bisa disebabkan oelh pengotoran industri. Inspeksi sanitasi harus selalu melakukan terhadap kemungkinan sumber bau. Harus ada selalu ada usaha mencoba menghilangkan masalah bau. Persepsi ganda yang sering diungkapkan terhadap unsur penyebab rasa dan unsur yang bisa menyebabkan bau biasanya disebut “rasa”. Masalah pad air bersih merupakan protes yang paling banyak dilontarkan oleh konsumen. Umunya unsur yang spesifik dijumpai adalah bahan organic seperti kalsium, copper, besi, dan seng. Perubahan rasa secra normal dalam penyediaan air bersih bisa memberikan suatu tanda adanya perubahan kualitas sumber air baku atau adanya kekeliruan dalam proses pengolahan air. Berikut ini adalah syarat-sayarat yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air:
a.       Syarat fisik. Air tersebut bening (tak berwarna), tidak berasa, dan suhu berada dibawah suhu di luarnya.
b.      Syarat bakteriologi. Air untuk minum harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri pathogen. Untuk mengetahuinya dengan memeriksa melalui sampel air, jika dari hasil pemeriksaan 100 cc air terdapat < 4 bakteri E. Coli maka air tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan.
c.       Syarat kimia. Air minum harus mengandung zat-zat tertentu dalam jumlah tertentu. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia dalam air akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia. Bahan-bahan kimia yang sesuai (ideal) terdapat dalam air adalah sebagai berikut:
No
Jenis Bahan
Kadar yang diperbolehkan
(mg/liter)
1
Fluour (F)
1 – 1,5
2
Klor/Chlor (Cl)
250
3
Arsen (As)
0,05
4
Tembaga (Cu)
1,0
5
Besi (Fe)
0,3
6
Zat Organik
10
7
Ph (keasaman)
65-9,0
8
CO2
0




H.    Kesadahan Air
Sifat kesadahan sering kali ditemukan pada air yang menjadi sumber baku air bersih yang berasal dari air tanah atau daerah yang tanahnya mengandung deposit garam mineral dan kapur. Air semacam ini memerlukan penanganan khusus, sehingga biaya perifikasi menjadi tinggi. Kesadahan pada air ini dapat terjadi karena air mengandung:
1.      Ersenyawaan dari kalsium dan magnesium dengan bikarbonat;
2.      Persenyawaan dari kalsium dan magnesium dengan sulfat, nitrat, dan korida;
3.      Garam-garam besi, zink, dan silia.

Kesadaran pad air dapat berlangsung sementara (temporar) maupun menetap (permanen)
1.      Kesadahan air yang bersifat sementara disebabkan oleh adanya persenyawaan dari kalsium dan magnesium dengan bikarbonat.
2.      Kesadahan air yang bersifat permanen terjadi bila terdapat persenyawaan dari kalsium dan magnesium dengan sulfat, nitrat, dan klorida.

Kesadahan pada air dapat dihilangkan. Berikut ini adalah metode yang dapat digunakan untuk menghilangkan kesadahan.
1.      Pemasakan
Pemasakan air dapat menyebabkan terlepas atau dikeluarkannya karbondioksida dari dalam air dan terbentuk endpan CaCO3 yang tidak terlarut.
2.      Penambahan kapur (metode Clark)
Penambahan kapur pada air yang sifat kesadahannya sementara dapat mengabsorpsi karbondioksida dan mengendapkan CaCO3 yang tidak terlarut. Caranya, kapur (quick lime) seberat 1 ons dimasukkan ke dalam setiap 700 galon air untuk setiap derajat kesadahan air
3.      Penambahan natrium karbonat
Penambahan natrium karbonat dapat menghilangkan kesadahan sementara atau menetap.
4.      Proses pertukaran basa
Dalam melakukan pelunakan terhadap persediaan air ukuran besar, digunakan proses permunit. Natrium permunit merupakan persenyawaan kompleks natrium, aluminium, dan silika. Pada proses permunit akan terjadi pertukaran kation natrium dengan ion kalsium dan magnesium di dalam air. Semua ion Ca2 dan Mg2+ akan dilepas melalui reaksi pertukaran basa dan natrium permitit yang pada akhirnya akan menjadi kalsium dan magnesium permutit. Dengan demikian, air dapat dilunakkan sampai tingkat kesadahan nol.

I.       Purifikasi Air
Purifikasi air merupakan salah satu cara untuk menjernihkan atau memurnikan sumber air baku guna mendapatkan air bersih. Proses ini dapat dilakukan dalam skala besar maupun skala kecil, disesuaikan dengan kebutuhan.

a.      Purifikasi Air Skala Besar
Purifikasi dalam skala besar dilakukan di daerah perkotaan. Proses semacam ini biasa dilakukan di instalasi penjernihan air bersih (PDAM) melalui tiga tahapan.
1.      Penyimpanan (Storage)
Air baku di alirkan dari sumber ke dalam bak penampungan alami atau buatan yang sudah dilindungi dari pencemaran. Air yang disimpan dalam wadah penampungan tersebut akan mengalami proses purifikasi secara alami.
a.       Proses fisik. Setelah melalui proses ini, kualitas air sudah dapat diperbaiki sampai sekitar 90%. Benda-benda yang terlarut dalam air akan mengendap dalam waktu 24 jam dan akan bertambah jernih.
b.      Proses kimia. Selama masa penampungan juga berlangsung proses kimiawi. Dalam proses ini, bakteri aerobic akan mengoksidasi bahan-bahan organic yang terdapat di dalam air dengan bantuan oksigen bebas.
c.       Proses biologis. Organisme pathogen berangsur-angsur akan mati. Keadaan semacam ini dapat terlihat jika air disimpan selama 5 – 7 hari. Dalam kondisi tersebut, jumlah bakteri di dalam air akan berkurang sampai 90%.
Batas waktu yang optimum untuk penampungan berkisar antara 10 -14 hari.
2.      Penyaringan (Filtration)
Proses ini dapat mengurangi jumlah bakteri sampai 98 – 99% pada dalam air hasil penyaringan. Proses filtrasi dapat dilakukan melalui slow send filter (filter biologis), dipakai untuk proses purifikasi air dalam skala kecil dan rapid send filter (filter mekanis), dipakai untuk proses purifikasi air dalam skala besar, terutama untuk memenuhi kebutuhan penduduk di kota besar.
3.      Klorinasi (Chorination)
Klorinasi adalah proses pemberian klorin ke dalam air yang telah menjalani proses filtrasi dan merupakan langkah yang maju dalam proses purifikasi air. Klorin ini banyak digunakan dalam pengolahan limbah industri, air kolam renang, dan air minum di Negara-negara yang sedang berkembang karena sebagai desinfektan, biayanya relative lebih murah, mudah, dan efektif. Adapun keunggulan kegunaan klorin di anataranya memiliki sifat bakterisidial dan germisidal, dapat mengoksidasi zat besi, mangan dan hydrogen sulfide, serta dapat menghilangkan baud an rasa yang tidak enak pada air.

b.      Purifikasi Air Skala Kecil
Purifikasi air di rumah. Ada tiga metode yang ketiganya dapat digunakan secara sendiri atau kombinasi sebagai berikut: (1) pemasakan; (2) desinfektan kimia dengan bubuk pemutih (kaporit), larutan klorin, iodine, dan kalsium permanganat; (3) filtrasi.















BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar ¾ bagian tubuh kita terdiri atas air, tidak seorang pun dapat bertahan hidup lebih dari 4–5 hari tanpa air minum. Selain itu, air dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan mebersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah.
Sumber air berdasarkan letaknya ada tida yaitu air hujan, air permukaan, dan air tanah. Syarat ait yang sehat air tersebut tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa dan berbau.
Pengolahan air minum dapat dilakukan dengan beberapa cara sebelum air tersebut diminum: (1) pengolahan secara sederhana; (2) pengelolaan air dengan cara penyaringan (3) pengelolaan air dengan menambahkan zat kimia; (4) pengelolaan air dengan mengalirkan udara; (5) pengelolaan air dengan derahat keasaman air.

















DAFTAR PUSTAKA




Mubarak, Wahid Iqbal & Nurul Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat: teori dan aplikasi. Jakarta: Salemba Medika

0 comments: