Thursday 27 April 2017

GAGAL GINJAL KRONIK

GAGAL GINJAL KRONIK
A.    PENGERTIAN
Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah kemunduran fungsi ginjal yang menyebabkan ketidakmampuan mempertahankan substansi tubuh dibawah kondisi normal (Betz Sowden, 2002  )
Gagal Ginjal Kronik adalah kerusakan yang progresif pada nefron yang mengarah pada timbulnya uremia yang secara perlahan-lahan meningkat ( Rosa M. Sacharin, 1996).
Dari kedua pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa gagal ginjal kronis adalah adanya kerusakan fungsi ginjal secara progresif sehingga tubuh akan mengalami gangguan karena ginjal tidak mampu mempertahnkan substansi tubuh dalam keadaan nomal.

B.     ETIOLOGI
1.      Glomerulonefritis
2.      Pielonefritis
3.      Nefrosklerosis
4.      Sindroma Nefrotik
5.      Tumor Ginjal

C.    PATOFISIOLOGI
Ginjal mempunyai kemampuan nyata untuk mengkompensasi kehilangan nefron yang persisten yang terjadi pada gagal ginjal kronik. Jika angka filtrasi glomerolus menurun menjadi 5-20 ml/menit/1,73 m2, kapasitas ini mulai gagal. Hal ini menimbulkan berbagai masalah biokimia berhubungan dengan bahan utama yang ditangani ginjal.
Ketidakseimbangan natrium dan cairan terjadi karena ketidakmampuan ginjal untuk memekatkan urin. Hiperkalemia terjadi akibat penurunan sekresi kalium. Asidosis metabolik terjadi karena kerusakan reabsorbsi bikarbonat dan produksi ammonia. Demineralisasi tulang dan gangguan pertumbuhan terjadi akibat sekresi hormon paratiroid, peningkatan fosfat plasma (penurunan kalsium serum, asidosis) menyebabkan pelepasan kalsium dan fosfor ke dalam aliran darah dan gangguan penyerapan kalsium usus. Anemia terjadi karena gangguan produksi sel darah merah, penurunan rentang hidup sel darah merah, peningkatan kecenderungan perdarahan (akibat kerusakan fungsi trombosit). Perubahan pertumbuhan berhubungan dengan perubahan nutrisi dan berbagai proses biokimia









D.    MANIFESTASI KLINIK

Meskipun gejala yang dialami anak bervariasi berdasarkan proses penyakit yang berbeda – beda, penyakit paling umum yang berhubungan dengan GGK adalah sebagai berikut :
1.     Ketidakseimbangan cairan
a.  Kelebihan cairan : edema, oliguri, hipertensi, gagal jantung kongestif
b.      Penipisan volume vaskuler : poliuria, penurunan asupan cairan,  dehidrasi
2.     Ketidakseimbangan elektrolit
a.        Hiperkalemia : gangguan irama jantung, disfungsi miokardial
b.       Hipernatremia : haus, stupor, takikardia, membran kering, peningkatan refleks tendon profunda, penurunan tingkat kesadaran
c.        Hipokalemia dan hiperfosfatemia : iritabilitas, depresi, kram otot, parastesia, psikosis, tetani
d.       Hipokalemia : penurunan reflek tendon profunda, hipotonia, perubahan EKG
3.     Ensefalopati dan neuropati uremik
a.  Gatal gatal
b.  Kram dan kelemahan otot
c.  Bicara tidak jelas
d. Parastesia telapak tangan dan telapak kaki
e.  Konsentrasi buruk
f.   Mengantuk
g.  Tanda tanda peningkatan tekanan intrakranial
h.  Koma
i.    Kejang
4.     Asidosis : takipnea
5.     Anemia dan disfungsi sel darah
a.  Pucat
b.  Kelemahan
c.  Perdarahan ( stomatitis, feses berdarah )
6.     Disfungsi pertumbuhan
a.  Pertumbuhan tulang yang abnormal
b.  Perkembangan seksual yang terhambat
c.  Malnutrisi dan pelisutan otot
d. Selera makan buruk
e.  Nyeri tulang
f.   Ketidakteraturan menstruasi.

E.     PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.      Tes darah
Ó BUN dan kreatinin serum meningkat
Ó Kalium serum meningkat
Ó Natrium serum meningkat
Ó Kalsium serum menurun, fosfor serum meningkat, PH serum dan HCO3 menurun
Ó Hb, Ht, trombosit menurun
Ó Asam urat meningkat, kultur darah positif
2.      Tes urin
Ó Urinalisis
Ó Elektrolit urin, osmolalitas dan berat jenis
Ó Urin 24 jam
3.      EKG
4.      Rontgen dada
5.      Biopsi Ginjal

F.     PENATALAKSANAAN
1.      Stabilkan keseimbangan cairan dan elektrolit
2.      Dukung fungsi kardiovaskuler
3.      Cegah infeksi
4.      Tingkatkan status nutrisi
5.       Kendalikan perdarahan dan anemia
6.      Lakukan dialisis
7.      Transplantasi ginjal

G.    ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN GGK

1.     PENGKAJIAN
a.      Kaji adanya tanda dan gejala kelebihan volume cairan ( edema, kulit tegang dan mengilat, asupan lebih besar daripada keluaran dan berat badan bertambah )
b.      Kaji adanya tanda dan gejala penurunan curah jantung, kekurangan olume cairan dan pola nafas tak efektif
c.      Kaji adanya tanda dan gejala masalah masalah kolaboratif potensial berikut ini : syok,infeksi, kelebihn cairan, hipertensi, gagal jantung, edema pulmonal, ketidakseimbangan elektrolit, koma, kejang
d.     Kaji adanya tanda dan gejala infeksi
e.      Kaji pertumbuhan dan perkembangan biopsikososial dan spiritual anak
f.       Kaji tingkat aktivitas dan respon koping anak
g.      Kaji kemampuan keluarga untuk penatalaksanaan dan melakukan koping terhadap perawatan jangka panjang dan kebutuhan anak mereka.

2.     DIAGNOSA KEPERAWATAN
a.      Kelebihan volume cairan
b.      Resiko tinggi kekurangan volume cairan
c.      Perubahan pola eliminasi urin
d.     Penurunan curah jantung
e.      Pola nafas tidak efektif
f.       Resiko tinggi kerusakan integritas kulit
g.      Resiko tinggi cidera
h.      Resiko tinggi infeksi
i.        Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan
j.        Gangguan eliminasi alvi
k.      Resiko tinggi penatalaksanaan program terapeutik tidak efektif
l.        Resiko tinggi perubahan proses keluarga
m.    Resiko tinggi perubahan tumbang

3.     INTERVENSI KEPERAWATAN
DX
NOC
NIC
Perubahan pola defeksi : konstipasi b/d proses peradangan pada dinding usus halus,

NOC: 
v  Bowel elimination
v  Hydration
Kriteria Hasil :
v  Mempertahankan bentuk feses lunak setiap 1-3 hari
v  Bebas dari ketidaknyamanan dan konstipasi
v  Mengidentifikasi indicator untuk mencegah konstipasi

NIC: Constipation/ Impaction Management
§  Monitor tanda dan gejala konstipasi
§  Monior bising usus
§  Monitor feses: frekuensi, konsistensi dan volume
§  Konsultasi dengan dokter tentang penurunan dan peningkatan bising usus
§  Mitor tanda dan gejala ruptur  usus/peritonitis
§  Jelaskan etiologi dan rasionalisasi tindakan terhadap pasien
§  Identifikasi faktor penyebab dan kontribusi konstipasi
§  Dukung intake cairan
§  Kolaborasikan pemberian laksatif
Kerusakan integritas kulit b/d penurunan imunitas
NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes
Kriteria Hasil :
v  Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)
v  Tidak ada luka/lesi pada kulit
v  Perfusi jaringan baik
v  Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang
v  Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami
NIC : Pressure Management
  • Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
  • Hindari kerutan padaa tempat tidur
  • Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
  • Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
  • Monitor kulit akan adanya kemerahan
  • Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan
  • Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
  • Monitor status nutrisi pasien

DAFTAR PUSTAKA


  1. Nanny.S,(2001).Intisari online.Disiplin Ketat Penderita Gagal Ginjal. www. Indomedia.com/intisari/2001/juni/Terapi_601.htm.
  2. Horne M.M, Swearingen P L,(2000).Keseimbangan Cairan,Elektrolit Dan Asam Basa. Jakarta : EGC
  3. Wong and whaley. (1996). Clinical Manual of Pediatric Nursing








0 comments: