Bila anaknya divonis dokter terkena
penyakit maag, biasanya ibu langsung bereaksi: Apa bisa, Dok, anak kecil
terkena sakit maag?. Perlu diketahui bahwa sakit maag atau radang lambung atau
gastritis menurut istilah kedokteran , bisa mengenai semua usia, dari bayi
sampai kakek-nenek.
Lambung mengeluarkan asam lambung
(HCl) yang berguna untuk mematikan bakteri yang masuk melalui mulut. Hampir
semua kuman terbunuh di lambung, kecuali kuman tuberkulosis dan kuman yang menginfeksi
lambung (Helicobacter pylori). Selaput lendir lambung memang didesain
tahan terhadap asam. Hal tersebut terjadi karena ada keseimbangan antara faktor
yang melindungi (protektor) dan faktor yang menyerang (agresor). Bila faktor
agresor lebih unggul dari faktor protektor, terjadilah penyakit radang lambung,
yang masyarakat awam mengenalnya sebagai penyakit maag.
Apa saja faktor protektor itu? Bagian dalam lambung dilapisi lendir yang merupakan pelindung utama terhadap faktor agresor. Kemudian terdapat pula pengeluaran zat bikarbonat yang bersifat basa, yang dapat menetralisir asam lambung. Aliran darah ke lambung, yang memberikan nutrisi pada lambung, merupakan upaya mempertahankan keutuhan lapisan lendir lambung. Ketiga faktor pelindung ini harus berstruktur dan berfungsi baik.
Faktor agresor juga amat menentukan
timbulnya radang lambung. Ibarat batu yang keras, bila ditetesi air
terus-menerus, akan rusak juga. Faktor agresor yang bekerja terus-menerus akan
menimbulkan peradangan juga. Beberapa obat merupakan faktor agresor. Obat
penurun panas seperti asetosal dan ibuprofen dapat mengikis selaput lendir.
Obat antialergi seperti prednisone juga dapat merusak lambung. Demikian pula obat
antirematik, seperti piroksikam, juga dapat menyebabkan iritasi lambung. Oleh
karena itu, pemakaian obat-obatan tersebut sebaiknya atas anjuran dokter agar
efek sampingnya bisa diantisipasi. Paling tidak, minumlah obat tersebut pada
saat perut penuh, yakni sesudah makan.
Radang lambung dapat juga disebabkan
infeksi bakteri yang bernama Helicobacter pylori. Kuman ini bisa hidup
dibawah selaput lendiri lambung. Selain menyebabkan radang lambung, kuman ini
dapat menyebabkan tukak lambung dan usus dua belas jari, dan lebih jauh lagi
dapat menyebabkan kanker lambung.
Makanan yang terlalu pedas dan
makanan yang terlalu berbumbu juga dapat mengiritasi lambung. Demikian pula
makanan yang dalam proses pembuatannya menggunakan bahan iritan seperti air
abu, bleng, atau soda, the, kopi, dan alkohol. Makanan yang terlalu berlemak
juga akan memperlambat pengosongan lambung yang akan memudahkan terjadinya
iritasi lambung. Keteraturan makan juga penting. Upayakan makan 3 kali sehari
dengan cemilan di antaranya. Jangan biarkan perut kosong terlalu lama karena
asam lambung tetap ada dan makanan dapat menetralkan asam lambung.
Penyakit radang lambung juga bisa
terjadi bila anak mengalami infeksi berat, radang otak, atau luka bakar yang
hebat. Anak yang dirawat di ICU sering mengalami radang lambung, bahkan tukak
lambung yang disebut sebagai stress ulcer. Stres akan menyebabkan kadar
hormon kortisol meningkat dalam darah dan menyebabkan terganggunya produksi
lender (mucus) pada selaput lender lambung. Menipisnya faktor pelindung akan
memudahkan perlukaan pada lambung.
Gejala radang lambung yang utama
ialah nyeri pada ulu hati. Anak juga merasa mual, muntah, kembung, begah, cepat
kenyang, dan rasa panas pada perut. Bila makin berat dapat disertai muntah
darah. Nafsu makan anak jauh menurun dan bila berlangsung lama bisa terjadi
penurunan berat badan. Bila gejala bertambah berat, anak bisa terbangun di
malam hari karena mengalami sakit perut yang hebat. Gejala awal pada anak
biasanya mual dan perubahan nafsu makan. Baru makan satu dua sendok anak sudah
merasa kenyang dan bahkan kadang-kadang merasa nyeri pada lambungnya. Muntah
darah terjadi bila iritasi lambung mengikis pembuluh darah. Sering kali gejala
penyakit ini menyebabkan anak tidak bisa sekolah.
Gejala penyakit radang lambung mudah
dikenali dokter tanpa perlu melakukan pemeriksaan tambahan. Bila tidak sembuh
dengan pengobatan standar dan keluhan menjadi kronik biasanya di butuhkan
pemeriksaan lanjutan. Pemeriksaan endoskopi sangat berguna untuk melihat secara
langsung perlukaan pada lambung, seberapa parah perlukaannya dan sekaligus
dapat mengambil sebagian jaringan lambung untuk diperiksa lebih lanjut,
misalnya untuk mengetahui apakah kuman Helicobacter pylori sebagai
penyebabnya.
Untuk mengetahui ada tidaknya
infeksi lambung oleh kuman Helicobacter, tidak selalu harus dengan
endoskopi. Saat ini tersedia beberapa pemeriksaan yang tidak invasif seperti
pemeriksaan antigen kuman dalam tinja (Stool Test) atau pemeriksaan udara nafas
untuk memeriksa hasil metabolisme kuman (Urea Breath Test). Namun, tidak perlu
melakukan pemeriksaan ini kalau tidak ada keluhan, sebab Helicobacter pylori
bisa juga merupakan kuman komensal pada lambung tetapi tidak menyebabkan
penyakit.
Obat untuk mengatasi radang lambung
terutama adalah obat yang dapat menetralisasi asam lambung atau menurunkan
produksi asam lambung atau melapisi permukaan selaput lendir lambung.
Dikenal obat-obat seperti antasida, ranitidine, atau omeprazole. Untuk
mengonsumsi obat-obat tersebut sebaiknya atas rekomendasi dokter. Pengobatan
biasanya diberikan selama 8 minggu. Bila disebabkan infeksi Helicobacter
pylori diberikan antibiotik ganda.
Penyakit radang lambung yang kronis
tidak mudah diobati karena melibatkan pula perilaku dan gaya hidup. Sering
kambuh dan sangat memengaruhi kualitas hidup anak. Yang penting ialah
pencegahan. Teratur makan, pilih makanan yang tidak mengiritasi lambung, dan
konsumsi obat atas rekomendasi dokter. [*]
Sumber: idai.or.id





0 comments:
Post a Comment