Kemampuan
Motor Bayi Terkait dengan Keterampilan Kemampuan Makan
Makanan
pendamping ASI (MPASI) adalah nutrisi tambahan bayi setelah usia 6 bulan.
Setelah usia 6 bulan, ASI tidak cukup memenuhi kebutuhan nutrisi bayi maka
MPASI dapat mulai diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Manfaat
pemberian MPASI selain untuk tumbuh kembang, juga dapat mengasah atau
menstimulasi keterampilan atau kemampuan anak untuk makan sendiri yang terkait
dengan kemampuan motor.
Faktor-faktor
yang memengaruhi kemampuan anak untuk dapat makan sendiri, yaitu usia anak,
riwayat kehamilan dan kelahiran, riwayat gangguan pertumbuhan dan perkembangan,
stimulasi, perkembangan motor kasar dan halus, koordinasi mata, persepsi
kinestetik dan ruang, fungsi penglihatan, dan kekuatan otot.
Perkembangan
motor kasar untuk ketrampilan makan
Salah
satu faktor yang mempengaruhi perkembangan kemampuan makan bayi adalah
perkembangan motor kasar yang penting dalam mengatur posisi tubuh dan kepala
bayi saat makan.
Biasanya
pada usia 6 bulan, bayi sudah dapat duduk dengan bantuan kemudian mampu duduk
sendiri. Kemampuan ini membantu bayi untuk duduk di kursi bayi saat makan.
Perkembanga selanjutnya pada usia 8-10 bulan, bayi mulai belajar
merangkak dan berdiri, kemudian bayi mulai belajar berjalan pada usia 11-12
bulan.
Perkembangan
motor halus untuk ketrampilan makan
-
Tahapan perkembangan motor halus bayi
Kemampuan
motor halus bayi berhubungan dengan perkembangan ketrampilan makan, di
antaranya kemampuan penglihatan bayi, kemampuan tangan bayi untuk menggenggam
dan melepas yang berguna untuk memegang makanan dan melepasnya saat makanan
sampai di mulut.
Kemampuan
motor halus bayi sudah mulai berkembang sejak lahir dan terus berkembang
seiring dengan usia. Beberapa contoh kemampuan motor halus bayi sesuai dengan
usianya, yaitu sekitar 1-2 bulan, kemampuan penglihatan sudah mulai berkembang
sehingga bayi mulai dapat melihat obyek berwarna pada jarak tertentu dan
selanjutnya dapat mengikuti gerakkan benda. Pada usia 3 bulan, bayi mampu
mempertemukan kedua tangannya di tengah, yaitu di atas dada bayi. Selanjutnya
bayi mampu membawa jarinya ke mulutnya sekitar usia 3-4 bulan. Kemampuan
penglihatan bayi akan semakin membaik pada usia 4 €“ 8 bulan. Pada usia ini
bayi mulai dapat meraih benda yang menarik baginya dan dapat memindahkan benda
tersebut dari tangan yang satu ke tangan lainnya.
-Perkembangan
motor halus bayi dalam ketrampilan makan
Terdapat
beberapa perkembangan motor halus bayi yang berguna dalam perkembangan
keterampilan makan bayi, seperti contoh genggaman kuat tangan bayi saat lahir,
dimana genggaman ini akan berkurang, jari-jari mulai dapat dibuka, bahkan
terkadang terbuka spontan di usia 2 bulan, kemudian bayi mulai dapat mengenggam
benda dengan menggunakan 3 jari pada usai 3-4 bulan, namun gerakan masih belum
baik dan terarah, kadang membawa benda ke mulutnya. Perkembangan selanjutnya
pada usia 5 bulan, yaitu seluruh telapak tangan bayi sudah mulai dapat memegang
benda benda yang besar kemudian secara perlahan mulai dapat memegang benda yang
agak kecil seperti cereal.
Bayi
usia 6 bulan, mulai meraih dan mengambil benda kemudian memindahkan benda dari
satu tangan ke tangan lainnya dengan baik. Refleks pincer graps
atau menjimpit membantu bayi menjimpit benda-benda yang kecil menggunakan
dua jarinya, yaitu ibu jari dan telunjuk yang mulai berkembang saat bayi
berusia 6-7 bulan. Kemudian, bayi dapat menjimpit benda yang lebih kecil
seperti remahan biskuit dan membenturkan 2 benda dengan kedua tangannya di usia
7 bulan. Pada usia 8 bulan, bayi dapat meraih, memegang kubus dengan menggunakan
kedua tangan. Usia 9 bulan, gerakan bayi melepaskan benda sudah sempurna
sehingga bayi mulai dapat melempar benda ke segala arah dan sudah dapat mencari
benda yang jatuh. Usia 10-12 bulan, bayi dapat mengambil dan menaruh kubus ke
cangkir. Bayi juga sudah dapat melambaikan tangan dan belajar minum menggunakan
cangkir.
-
Stimulasi bayi Anda untuk makan mandiri
Bayi
sebenarnya sudah dapat makan sendiri pada usia sekitar 8-9 bulan. Untuk itu
bayi perlu mendapatkan stimulasi sesuai dengan usia dan perkembangannya agar
mampu makan sendiri. Stimulasi awal yang dapat diberika adalah biarkan
bayi mengeksplorasi kemampuannya sendiri. Berikan kesempatan padanya untuk
mengulang proses belajar makan, selain itu berikan kesempatan pada bayi untuk
memegang botol susunya sendiri.
Pada
umumnya, usia 6 bulan, gigi bayi mulai tumbuh dan bayi mulai suka
menggigit-gigit benda. Untuk membantu perkembangan bayi, Anda dapat menyediakan
€˜teether yang dapat dipegang bayi dan dimasukkan ke mulutnya.
Sekitar 7-8 bulan, bila bayi sudah dapat duduk stabil saat didudukkan di kursi
bayi, berikan sedikit porsi makan di meja agar bayi mulai belajar untuk makan
sendiri karena pada usia ini, bayi sudah dapat melakukan €˜finger feeding
sehingga biarkan bayi mengambil remahan biskuitnya dan memasukkan ke dalam
mulutnya sendiri. Semakin ia sering melakukan hal ini, maka akan semakin
terampil.
Bayi
usia 9-12 bulan, biasanya bayi sudah dapat minum dari cangkir bayi. Biarkan
bayi minum dari cangkirnya sendiri sehingga ia belajar minum sendiri. Saat
waktu makan, berikan sedikit porsi makan di piring bayi serta sediakan sendok
bayi untuk ia gunakkan. Biarkan bayi mencoba mengambil makanan dari sendoknya
dan memasukkan ke mulutnya sendiri. Jangan membersihkan mulutnya saat ia sedang
belajar makan sendiri. Berikan waktu untuk ia mengeksplorasi kemampuannya
sendiri setelah selesai baru membersihkan mulutnya. Jika porsi makannya masih
banyak, Anda dapat menyelesaikan makannya dengan menyuapinya. Dengan
bertambahnya usia dan semakin ia sering melakukan hal ini, maka bayi akan lebih
terampil untuk makan sendiri.
Tips
untuk orangtua
Beberapa
tips yang dapat membantu anak untuk dapat makan sendiri, yaitu biarkan anak
melihat Anda makan karena dapat membantu anak menyenangi makanan, sajikan makan
yang menarik agar anak tertarik untuk memakannya, luangkan waktu untuk menemani
anak makan dalam suasana yang menyenangkan dan jangan terlalu memaksa anak saat
makan, bila saat anak makan tampak €˜kotor, jangan membersihkan mulut dan
tangannya terlalu sering, biarkan ia menyelesaikan makannya baru dibersihkan
dan tetaplah konsisten dalam hal memberikan waktu pada anak Anda untuk mencoba
makan sendiri sebelum akhirnya Anda menyuapinya.
Sumber: idai.or.id





0 comments:
Post a Comment